tag:blogger.com,1999:blog-29504971192268210592024-03-13T13:53:04.729-07:00Shanti FahleviPerjalanan hidup dari seorang seorang working mom ke full time mom.. yeeuuuk...Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.comBlogger77125tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-71651749830543444382013-03-30T03:01:00.000-07:002013-04-08T22:09:43.581-07:00Hotels<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Note: Hotel di sini adalah hotel dalam makna sebenarnya, bukan hotel menurut artian orang keling (which mean: restaurant!:)<br />
<br />
Setelah menikah pada 26 Agustus 2006 (tanggal sebenarnya lupa, bisa dicek di buku nikah, hehehe..), kami telah "terdampar" di beberapa hotel. Kenapa dibilang terdampar? karena memang tujuan utama ke hotel tersebut bukan rekreasi, tapi mencari tempat penginapan sementara kita ada "urusan" di kota tersebut. Tak jarang dalam satu kota bisa pindah hotel sampai beberapa kali karena berbagai alasan.<br />
<br />
Kami telah menginap mulai dari hotel melati, hotel transit (jam-jaman) sampai hotel bintang 5 dan menerima beberapa macam pelayanan. Dan lesson to learn, hotel bintang 5 tidak menjamin pelayanan yang baik, mahal iya. Dan so far the best hotel bagi kita adalah <a href="http://www.kajane.com/">Kajane Mua</a> di Ubud Bali, yang "hanya" merupakan Boutique Hotel.<br />
<br />
Saking cintanya kita dengan hotel ini sampai mengabadikan tiap detilnya dan tak henti-henti mengaguminya. Kenangan yang mengharukan dari Kajane Mua ini adalah mereka siap mengantarkan tamunya kemanapun jam berapapun dengan tujuan apapun. Layanan ini gratis untuk daerah Ubud, daerah lain ada chargenya tentunya.. maklum kan bensin mahal di Indonesia, hehehe.. Contohnya nih, karena waktu datang ke Ubud kita masih jetlag, jadi jam 12 malam WITA kita kelaparan donk.. dan ketika telpon hotel mereka langsung menawarkan untuk mengantar ke Restoran Padang yang memang buka 24 jam. Yummy,,.. dan ini bukan hanya sekali lo mintanya.. pagi, siang, sore, malam selalu tersedia. Sampai kita sungkan dan memutuskan menyewa Sepeda Motor untuk keliling Ubud, yang kadang juga pernah dilarang sama satpamnya katanya," diantar aja pak, daripada naik motor". Hehehehe..<br />
<br />
Okay, enough chit-chat tentang <a href="http://www.kajane.com/">Kajane Mua</a>, sekarang list hotelnya;<br />
<br />
1. <a href="http://www.novotel.com/gb/hotel-1794-novotel-surabaya-hotel-suites/index.shtml">Hotel Novotel Surabaya</a>. 2006. Taman dan kolam renangnya bagus, makanannya lumayan.<br />
<br />
2. Hotel dekat Hotel Tugu Malang. 2006. Hihihi.. apa sih? milih hotel ini asal aja karena mau ke kawinan sodaraku. Sampe lupa namanya.<br />
<br />
3. Hotel Widya Kartika Balikpapan. 2006. Hotel untuk kalangan pebisnis, nama tepatnya lupa.<br />
<br />
4. <a href="http://www.tripadvisor.com/ShowUserReviews-g293993-d620637-r64392049-Al_Massa-Mecca.html#CHECK_RATES_CONT">Hotel Al Massa Makkah</a>. 2007. Katanya si bintang 4 tetapi terlihat seperti hotel melati. Yang bikin kita betah karena saat itu ada rombongan umroh dari Indonesia jadi kita juga bisa makan makanan Indonesia di situ.. hurray..:)<br />
<br />
5. <a href="http://www.alharithyahhotel.com/">Hotel Sheraton Harithiya</a> Madinah. 2007. Hotel Sheraton yang tidak seperti Sheraton lainnya.<br />
<br />
6. <a href="http://sepang.concordehotelsresorts.com/">Hotel Concord Inn KLIA</a>. 2007. Hotel transit di KLIA. Booking hotel ini karena tiba di KLIA dini hari pukul 3 pagi.<br />
<br />
7. <a href="http://www.holidaycity.com/crown-princess-kl/index.htm">Hotel Crown Princess KL</a>. 2007. Another weird five star hotel<br />
<br />
8. <a href="http://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g294265-d299850-Reviews-Grand_Mercure_Roxy_Hotel-Singapore.html">Hotel Mercure SG</a>. 2007. Hotel bintang 4 yang super duper minimalis. Takut sekali kita makan di hotel ini karena serba pork di mana-mana. Tapi secara keseluruhan hotel ini bersih sekali dan ukuran kamarnya besar untuk ukuran Singapore.<br />
<br />
9. <a href="http://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g317100-d673617-Reviews-Adika_Hotel_Bahtera-Balikpapan_Borneo.html">Hotel Adika Bahtera Balikpapan</a>. 2007. Hotel bintang 3 yang tidak istimewa, hanya karena dekat dengan mall.<br />
<br />
10. <a href="http://www.hotel-mirama.com/">Hotel Mirama Balikpapan</a>. 2007. Hotel bintang 2. Waktu tinggal di sini karena unplanned situation. Aku sempat menikmati spa di kamar hotel dengan memanggil salon dari luar. Trus ada mbok gado-gado madura lewat hotel dan beli deh, enaknyaa... Tak lupa ada peristiwa banjir dan longsor besar di Balikpapan. One of special city for me, karena banyak makanan enak dan tingkat keamanan yang luar biasa. Bayangkan sewa motor ga pake jaminan apa-apa hanya nomer telpon. Coba kalo di Jawa??<br />
<br />
11. Hotel Transit Juanda Surabaya. 2008. Hotel yang juelek banget, hahahaha.. sepadan lah sama harganya. No problem karena cuma sebentar dan mau mengejar early morning flight ke Lombok.<br />
<br />
12. <a href="http://www.tripadvisor.com/Hotel_Review-g297734-d304529-Reviews-Sheraton_Senggigi_Beach_Resort-Mataram_Lombok_West_Nusa_Tenggara.html#CHECK_RATES_CONT">Hotel Sheraton Lombok</a>. 2008. Taman dan kolam renangnya bagus, hotelnya mempunyai private beach yang bersih sekali. Tapi makanannya kurang enak. Di dekat hotel banyak restoran, dan bisa naik dokar/andong.<br />
<br />
13. Kuta Beach Hotel. 2008. Sebenernya lupa nama tepatnya apa, pokoknya waktu itu dapat kamar seharga Rp 600.000 dengan model kamar seperti hotel melati. The worst hotel deh.<br />
<br />
14. <a href="http://www.tripadvisor.co.uk/Hotel_Review-g295424-d644534-Reviews-Al_Manzil_Hotel-Dubai.html">Al Manzil Hotel Dubai</a>. 2009. Hotel ini bagus sekali dan feels like home. Within walking distance ke Dubai Mall. Karyawannya juga ramah-ramah dan helpfull. Ketemu beberapa karyawan Indonesia.. Halo mbak Shinta:)<br />
<br />
15. Hotel Utami Surabaya. 2009. Yah begitulah, namanya hotel transit. Waktu itu cuma mudik berdua dengan Latifah karena suami membatalkan cuti due the emergency situation at his plant.<br />
<br />
16. Hotel Apt Puncak Marina. 2009. Harganya termasuk murah dan bersih. Cocok untuk menginap ramai-ramai karena 3 bedroom apt cuma sekitar Rp 500.000<br />
<br />
17. Hotel Intercontinental Madinah. 2009. Kesana waktu haji. Hotel ini kita nobatkan sebagai hotel dengan The Best Food! yay.. Pilihan menunya yang semarak apalagi hidangan desertnya. Little cakes memanggil-mangil untuk ditelan semua.. hehehe...<br />
<br />
18. Le Meridien Apt Makkah. 2010. Bintang 4<br />
19. Al Safwa Hotel Makkah. 2010. Bintang 5<br />
<br />
Kedua hotel ini mendapatkan kenangan khusus di hati. Karena yang seharusnya kita menginap di Al Safwa ternyata kita dipindah ke Le Meridien yang jaraknya 2 km dari Masjidil Haram. Waktu itu berkeinginan menyenangkan hati orang tua waktu umroh dengan booking hotel yang dekat dengan Masjidil Haram, apa daya mendapatkan hotel yang jauh. Secara fasilitas, Hotel Le Meridien Apt lebih bagus karena memang lebih baru.<br />
<br />
20. Quality Hotel Jakarta. 2010. Hotel transit di Bandara Soekarno Hatta sementara menunggu pesawat. Yang istimewa tentang hotel ini adalah kita bisa melihat pesawat take off dan landing dari jendelanya.<br />
<br />
21. Puri Bungalows Kuta. 2010. Hotel kecil nan murah di Kuta. Pegawainya super ramah dan helpfull. Makanannya enak dan halal. Something which you don't expect much for cheap hotel. Terimakasih Bu I'a yang telah bersusah payah mencarikan hotel ini:)<br />
<br />
22. Kajane Mua Ubud. 2010. Sudah dibahas di atas. Hotel ini menyediakan makanan halal dengan peralatan memasak dan makan yang terpisah.<br />
<br />
23. Hotel Wisata Tidar Malang. 2010. Hotel dengan lingkungan pegunungan yang asri, tapi terlalu sepi untuk kami. However, nasi goreng dan mie gorengnya boleh diacungi jempol karena enak sekali.<br />
<br />
24. Fendi's Guest House Malang. 2010. Hotel / Losmen yang kita nobatkan sebagai The Best Feels Like Home Hotel. Losmen ini terletak di Jalan Kawi Malang yang ramai dengan berbagai macam toko / restaurant. Lokasinya benar-benar nyaman dan within walking distance kemana-mana. Mau ke Giant Store, BCA, Bank Muamalat, Shafira, Hot Cwimie Malang yang terkenal itu, toko sepatu Donatello (yang sepatunya lucu dan murah), apotek, Depot Bok Madura yang makanannya enak-enak dan lain-lain tinggal jalan. Bagi arema mungkin lebih tau "isi" Jalan Kawi seperti apa. Hotel ini adalah rumah kuno yang bagian belakangnya disulap menjadi losmen dengan menambah pavilyon-pavilyon. Ada berbagai macam barang antik di sana, macam piano, radio, TV, dll. Walau memang pegawainya kurang ramah tapi tidak menjadikan masalah yang cukup berarti karena mereka cukup tanggap. Tarif di hotel ini adalah Rp 250.000 , Rp 280.000 dan Rp 350.000 , sesuai dengan ukuran kamarnya. Losmen ini tidak menerima pasangan yang bukan Mahram.:)<br />
<br />
25. Hotel Pajajaran Malang. 2010. Hotel yang terletak di pinggir jalan Malang Surabaya, hotel melati dengan wifi. Nasi gorengnya enak walaupun tidak ada isinya selain nasi.<br />
<br />
26. <a href="http://hotelcepuindah.com/">Hotel Cepu Indah II</a> Cepu. 2010. Another hotel melati yang bersih.<br />
<br />
27. Ekim Apartement. Istanbul. 2010. Apartemen kecil dan bersih di daerah Sultanahmed. Lokasinya sangat strategis dan harganya murah.<br />
<br />
28. Sheraton Hotel Bandara. Cengkareng. 2011. Hotelnya sudah tua dan bau kayu basah. <br />
<br />
29. Apartement Hotel tua di Deira, Dubai. 2011. Sangat tua, dapat hotel ini karena pilihan lainnya habis. Lokasinya sangat oke karena dengan dengan stasiun Monorail dan restoran-restoran <br />
<br />
30. Family Guest House, Surabaya. 2012. Guest House yang nyempil di Kertajaya, dengan tarif murah Rp 300rb per malam. Lumayan lama di sana sekitar semingguan untuk menunggu papa yang opname.<br />
<br />
31. Citihub Panglima Sudirman. Surabaya. 2012. Hotel budget yang baru dan bersih. Terletak di samping Radio Istara. Pake kasur King Koil, super nyaman.<br />
<br />
32. Hotel Bisanta Bidakara. Surabaya. 2012. Hotel tua, kasurnya sudah sangat tidak nyaman.<br />
<br />
33. Hotel Transit Bangkok. 2012. Hotel yang ala kadarnya sekali, no food dan jauh dari keramaian. <br />
<br />
34. FM 7. Cengkareng. 2012. Hotel dekat airport. Suka hotel ini karena makanannya dan kamar yang luas. Kolam renang pun ada 3 macam, panas dingin dan sedang. Menyempatkan diri untuk pedicure menjelang check out dengan terburu-buru<br />
<br />
Okey sekian sharingnya.. Nanti akan ditambahkan kalau ada review hotel lain..:)<br />
<br />
<photo 1=""><photo 1=""><photo>(updated on 9 April 2013)</photo></photo></photo></div>
Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-39764685472477185652013-03-29T22:34:00.003-07:002013-03-29T22:34:43.106-07:00I'm Back!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..<br />
<br />
*sapu-sapu bentar yaa*<br />
<br />
Hahaha.. wah lama banget gak ngeblog.. Terakhir ngeblog 24 November 2010.. It was more than 2 years ago.. Where have I been??<br />
<br />
Well.. Quick update yaa.. Alhamdulillah 1 April 2011 baby No.2 lahir.. si Fatimah Zahra.. yang sekarang hampir 2 tahun.. dan sudah berhasil disapih dalam 2 minggu ini.. Perkembangan Fatimah aka Fatumi ini relatifah tenang.. Tidak seperti kakaknya yang sakit-sakitan (blame it on Formula & Nursery!!), dia alhamdulillah dikaruniai kesehatan yang lebih. Cumaaa.. she's underweight.. dalam artian Berat dia memang di bawah chart pertumbuhan bayi ASI WHO (ada beberapa chart yang digunakan memang). Tinggi badan masih masuk chart. Anyway.. setelah disapih dalam 2 minggu ini beratnya langsung naik 0.5kg.. Hobi Fatumi ini adalah hambur-hambur.. tingkat tinggi.. You name it.. Kertas, pulpen, pensil, laban, susu, air.. makanan.. dihamburkan semua.. Emaknya sering stress karena ini.. Untungnya masih enak diciumin jadi kalo sebeeeel gitu.. diuyel-uyel sampe puas.. hehehe...<br />
<br />
Mulai suka Baking.. Hobby ini dimulai sejak kehamilan Fatimah.. Akhirnya mulai beli-beli lah peralatan Baking.. KitchenAid so far is my fave kitchen appliance.. Punya Standing Mixer dan Food Processornya.. sama prentil-prentil kecil. Sneak peak dari hasil baking http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10150773045013226.407003.626303225&type=3 . Sebenarnya malu juga majang hasil karya.. soalnya dibandingkan ibu-ibu Doha lainnya hasil karyaku masih amateur banget.. Tapi bangga boleh donk.. hasil karya dari seseorang yang hobinya nonton MotorGP jadi berubah haluan.. Sekarang malah kalo ditanya tentang MotorGP gak ngerti blas.. Maklum diriku ini penggemar Michael Doohan.. (hahahaha.. ketahuan umurnyaaah)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-hDseGud69AE/UVZwcrWQ8fI/AAAAAAAAAss/Z8t3BgYESB4/s1600/578208_10150814748523226_2033391481_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-hDseGud69AE/UVZwcrWQ8fI/AAAAAAAAAss/Z8t3BgYESB4/s320/578208_10150814748523226_2033391481_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Trus..trus.. karena jadi Ibu Rumah Tangga.. jadinya ya demen mengumpulkan perkakas dapur doonk.. Peralatan yang paling favorit untuk masak adalah Pisau!! Sudah punya Wusthofs 1 set, beberapa pisau dapur warna warni dari Victorinox, dan Henckels (latest addition: Pisau Tupperware!! hahaha).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-voVl23KF3Uc/UVZyr5kWKOI/AAAAAAAAAs0/D-K0YDR1rho/s1600/66516_10151105141813226_1289736435_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-voVl23KF3Uc/UVZyr5kWKOI/AAAAAAAAAs0/D-K0YDR1rho/s320/66516_10151105141813226_1289736435_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Dan karena belum punya Pressure Cooker.. akhirnya beli Kuhn Rikon.. yang dinobatkan sebagai The Mercedes Benz of Pressure Cooker by New York Times.. Kenapa gak pilih Fissler atau Tefal (kalo di Indo udah punya yang Maspion :) ? Yaa.. karena approval dari Kepala Rumah Tangga.. hehehe.. Kenapa harus milih Kuhn Rikon siik? Bukannya merk lain banyak.. Naah.. sebelum beli ya riset dulu.. Dan memang sesuai dengan review.. Pressure Cooker ini enteng, TIDAK BERISIK, TIDAK BERUAP dan TIDAK BAU. Apinya cuma perlu keciiiil.. gak seperti pake panci presto biasa yang pake api besar all the way from start sampai akhir. Ini cuma perlu api medium untuk menaikkan tombolnya itu.. habis itu apinya super kecil. Kalo apinya gak dikecilkan, maka uap akan terus-terusan keluar dan over pressure. Makanan pun dimasak dengan cepat, tidak perlu air banyak layaknya panci presto biasa. Reccomended deh:)). Oiya beli Kuhn Rikon ini di Lakeland City Center, dapat garansi seumur hidup dari Lakelandnya.. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_09bX2rn7M4/UVZzQEjRFKI/AAAAAAAAAs8/c86pDaK3yYc/s1600/422879_10150515774228226_95528229_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-_09bX2rn7M4/UVZzQEjRFKI/AAAAAAAAAs8/c86pDaK3yYc/s320/422879_10150515774228226_95528229_n.jpg" width="320" /></a></div>
Bamix di foto itu apaan? Itu adalah attachment handblender yang superpower.. Jadi udah punya blendernya (beli di Tavola kayanya), trus beli attachmentnya ini buat shredding sayuran dan blender makanan jumlah kecil. Kalo pake KitchenAid kegedeaan.. cocok kalo buat bikin bakso.<br />
<br />
Segini dulu deh acara pembukaannya.. Some people may wonder why I choose the best quality for kitchen appliance (mungkin lebih suka koleksi tas, make up, sepatu.. hehehhe).. Yaa.. karena sebagai IRT memang banyak kerjaan di dapur. Gak punya pembantu.. Jadi masak harus cepat.. Bayangin kalo udah buru-buru antar jemput sekolah, nyapu trus mau potong wortel aja pisaunya gak tajam.. extra effort jadinya. Dan menurutku semua barang yang dibeli ini terpakai semua dengan kualitas yang sempurna.. Jadi so worth it. Dan suami pun tak sayang untuk memberikan approval.. karena beliau juga suka masak (sebenarnya), jadi tau kalo pake peralatan yang bagus itu akan mendukung sekali kegiatan di dapur. Trus apa jadinya aku memasak tiap hari?? tentu TIDAAAK.. hahahaha.. biasanya masak besar di hari-hari tertentu dan masuk freezer. Misal bikin macam-macam bakso, bawang merah tumis, presto babat & kikil, dll.. Jadi tinggal dikemas per porsi.. Kalau masak tinggal cemplung-cemplung and within 15-20 minutes all ready jadi Bakso Kuah, Soto Babat, Soto Kikil, Lodeh Iwak Pe, dll..<br />
<br />
Wassalam..:))<br />
<br /></div>
Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-68743748952260474712010-11-24T03:30:00.000-08:002010-12-01T21:26:57.830-08:00Turkey : Travelling on Budget with Toddler<div style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Bisakah dilakukan? Alhamdulillah bisa dan kami telah berhasil melakukannya pertengahan November kemarin.</span></div><div style="font-weight: bold; text-align: left; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="font-weight: bold; text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" > </span></p><div style="font-weight: bold; text-align: left; font-family: verdana;"> </div><div style="font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Budget travelling sekarang bisa dilakukan dengan mudah dari Doha-Qatar karena banyaknya budget airlines yang melayani beberapa rute. Untuk tujuan Istanbul, Turkey, tercatat ada Flydubai, Jazeera Airways, dan Air Arabia. Namun berdasarkan survey pada bulan Agustus 2010, pemenangnya masih Flydubai dengan harga tiket termurah, "hanya" QR 1200 per orang. Sementara budget airlines lain masih di kisaran QR 2000 per orang. Harga tiket segitu hampir sama dengan tiket Gulf Air Doha-Jeddah.<br /></span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0pVxX2mCI/AAAAAAAAAfU/qP4yiqwkFSQ/s1600/flydubai.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0pVxX2mCI/AAAAAAAAAfU/qP4yiqwkFSQ/s320/flydubai.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543132170370324514" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >What does budget airlines offer? Seperti halnya Air Asia, kita di sini hanya membeli kursi dan untuk Flydubai (flydubai.com), juga berhak mendapatkan hand carry seberat 10kg. Bedanya dengan Air Asia yang menambahkan surcharge dan mungkin fuel, Flydubai lebih transparan karena hanya menambahkan tax yang cukup kecil. Harga bagasi per 32 kg pertama juga hanya QR 50. Untuk memilih seat, mulai dari harga QR 5 – QR 60 per seat. Tips agar cepat keluar dari pesawat bisa memilih seat yang paling depan atau belakang, karena kedua pintu tersebut dibuka. Kecuali waktu berangkat pertama dari Doha ke Dubai hanya pintu depan yang dibuka karena pesawatnya kecil. Hal ini bisa menjadi pertimbangan karena membawa toddler berarti membawa hand carry yang berat. Jangan lupa nama orang yang tertera pada kartu kredit untuk membayar pesawat harus ikut serta dalam penerbangan. Hal ini cukup remeh tapi sering menjadikan masalah bagi orang Indonesia, karena memang tidak membaca peraturan, atau menganggap remeh yang bisa menjadikan masalah sewaktu check in pesawat.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><span style=""> </span>Harga total untuk kami bertiga (anak juga dihitung tariff dewasa) dengan memilih seat seharga QR 20 dan QR 5 serta bagasi total 64kg senilai QR 100 adalah QR 4000. Ternyata jadwal keberangkatan Flydubai tidak nyaman, pukul 03:20 dini hari waktu Doha. Karena itu kami memilih tidur di rumah, dan baru pukul 00:00 AM minta dijemput taksi Limousine Fox. Taksi ini sudah kami booking 2 hari sebelumnya dan memastikan lagi sore hari sebelum berangkat. Taksi datang on time dengan tariff tidak mahal, hanya QR 40 dari Dafna ke Airport. Sebenarnya tetangga menawarkan untuk mengantar, tetapi dikarenakan jamnya yang tidak manusiawi maka dengan halus kami menolak.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0pySS3qyI/AAAAAAAAAfc/QyBMC5sjIlM/s1600/sultanahmet1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0pySS3qyI/AAAAAAAAAfc/QyBMC5sjIlM/s200/sultanahmet1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543132660244130594" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Untuk hotel, kami memilih di area Sultan Ahmet (Kota Lama) yang merupakan area dengan obyek wisata terbanyak. Hotelnya pun sengaja memilih hotel apartment karena kami merencanakan akan tinggal selama seminggu, untuk memudahkan memasak makanan kita dan tentunya si kecil. Kami memilih hotelnya dari website booking.com . Di situ kita bisa menyortir hotel-hotel di kota Istanbul (dan kota lainnya di dunia), mulai dari daerah yang dituju (dalam hal ini Sultan Ahmed), type hotel (dalam hal ini apartment), dan range harga yang kami pilih dari terendah dulu.</span><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0qHomIqVI/AAAAAAAAAfk/M5H6hN4lSi4/s1600/sultanahmet4.jpg"><br /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" > Booking.com tidak memerlukan pembayaran di muka, hanya kita wajib memberikan nomer kartu kredit untuk jaminan. Bila tidak menyukai hal ini, kita juga menghubungi hotel yang kita pilih secara langsung dan menawarkan membayar melalui TT (Telegrafic Transfer) untuk deposit 1 malam.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Mata uang yang digunakan di Turkey adalah Lira (YTL), dengan exchange rate sekitar 1 YTL = QR 2.54. Sebelum ke Turkey, karena kami tidak mempunyai waktu untuk pergi ke Money Exchange besar maka kami hanya menukarkan QR ke Euro dan ternyata juga mendapat rate yang jelek. Waktu kami di Istanbul dan kehabisan cash, kami mengambil dari ATM booth yang berisi ATM berbagai macam bank international (antara lain HSBC) dan mendapatkan rate yang lebih bagus, baik untuk Lira atau Euro nya. Sementara di money exchange di daerah Sultan Ahmed yang paling murah adalah di Grand Bazaar. Ada beberapa yang mengambil komisi ada juga yang tidak. Untuk persiapan sebaiknya dari Doha disiapkan beberapa Lira untuk kemudahan bertransaksi.</span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0qkVczhcI/AAAAAAAAAfs/KGckZkGiOMk/s1600/hs13.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0qkVczhcI/AAAAAAAAAfs/KGckZkGiOMk/s320/hs13.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543133520084567490" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >List hotel yang kami dapatkan yang kira-kira memenuhi budget kita baca satu-per satu reviewnya, dan cross check dengan review yang ada di tripadvisor.com. Baru setelah itu membuka website dan menghubungi manajernya langsung untuk menanyakan lebih jelas lokasi dan lain-lain yang penting bagi kami (dalam hal ini kami menanyakan jarak hotel dengan tempat wisata dan Rumah Sakit).</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Setelah memilih, kami memutuskan untuk menginap di </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0q2gXZK5I/AAAAAAAAAf0/uDvA9rtUA4k/s1600/Ekim1.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0q2gXZK5I/AAAAAAAAAf0/uDvA9rtUA4k/s200/Ekim1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543133832252304274" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Ekim Apartment </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >(ekimapart.com). Apartment hotel ini berciri khas bangunan Turkey di Sultan Ahmet, yaitu bangunannya kecil meninggi. Apartement hotel ini hanya mempunyai 5 flat yang mulai dari basement sampai lantai 3 yang mempunyai balkon, sehingga bisa makan di situ sambil menghadap di Laut Marmara. Tiap flat mempunyai dapur dan kamar mandi sendiri, dimana dapurnya peralatannya lumayan lengkap mulai dari panci-panci sampai juicer. Tarifnya menurut kami murah sekali karena untuk tinggal selama 6 malam hanya 290 Euro / QR 1450, atau sekitar 48 Euro / QR 241 per malam. Di Doha sendiri kok rasanya belum pernah menemui ada hotel dengan tarif tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0rSqA9LHI/AAAAAAAAAf8/h7fOLaWEqi0/s1600/ekim2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0rSqA9LHI/AAAAAAAAAf8/h7fOLaWEqi0/s320/ekim2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543134315878886514" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Konsekuensi dari pemilihan budget airline dan budget hotel adalah Cancellation Policy-nya. Untuk airlines biasa, cancellation policy-nya hanya dengan membayar QR 100 – QR 500 per orang. Demikian juga dengan Flydubai hanya dengan charge QR 100. Namun tiketnya tidak bisa diuangkan dan hanya bisa dikembalikan berupa voucher senilai harga tiket dikurangi QR 100 yang berlaku untuk 1 tahun. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Sementara untuk Ekim Apart ini, cancellation policy-nya lebih kurang sebulan sebelumnya harus memberi tahu, dan kena charge 1 malam, lebih dari itu hangus lah uang kita selama masa tinggal. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Sebenarnya kalau bepergian dengan toddler, lebih disarankan untuk memilih airlines dan hotel yang tidak "budget" karena cancellation policy-nya lebih mudah. Dikarenakan sifat anak kecil sendiri yang gampang sakit yang kadang membuat kita untuk menunda bahkan membatalkan perjalanan. Tetapi karena kita waktu itu tidak mempunyai pilihan lain, harus memenuhi "syahwat travelling" sementara budget minim, maka mau tak mau kita harus berbudget travelling-ria. Apalagi tahun depan Insya Allah sudah ada baby yang tidak memungkinkan untuk travelling lagi sampai baby berusia 1.5 tahun lebih agar pertahanan tubuhnya sudah kuat.</span><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0rniP0AGI/AAAAAAAAAgE/KNqv2LTx3N8/s1600/sultanahmet8.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0rniP0AGI/AAAAAAAAAgE/KNqv2LTx3N8/s200/sultanahmet8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543134674570969186" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: left;font-family:verdana;" class="MsoNormal" dir="RTL"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Biaya hidup di Istanbul relative sama dengan Doha, sehingga kami tidak mempersiapkan dana khusus untuk keperluan konsumsi selama liburan. Kami sudah biasa jajan di Doha, dan sengaja membawa rice cooker, jasmine rice dan bumbu instant Indofood untuk memasak minimalis.</span></p><div style="font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Pada saat tiba di Turkey, kami minta dijemput private shuttle seharga Euro 50 untuk 1 mobil, 1 jalan. Mobilnya bisa untuk 8 penumpang, cocok untuk keluarga besar. Ada pula shuttle yang umum, yang tarifnya lebih murah Euro 12 per pax. Kami menggunakan shuttle umum ini untuk kepulangan ke Doha. Shuttle ini bisa direquest langsung dari agen atau minta tolong hotel untuk mengatur. Karena kami tiba dengan budget airline, maka airportnya adalah Sabiha Gokcen yang terletak bagian Asia-nya Turkey. Seperti yang kita ketahui bahwa Turkey terletak di 2 benua, Benua Asia dan Eropa yang dipisahkan oleh Selat Bosphorus. Daerah wisata Sultan Ahmet terletak di bagian Eropa.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: left;font-family:verdana;" class="MsoNormal" dir="RTL"><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0r7bcP-gI/AAAAAAAAAgM/yBHl2R0ZV3I/s1600/Chinese%2BRest2.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0r7bcP-gI/AAAAAAAAAgM/yBHl2R0ZV3I/s320/Chinese%2BRest2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543135016341469698" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Pertama datang kami berharap bisa langsung cek in, tapi apa daya apartmentnya masih dibersihkan karena masih jam 12:00. Juga karena jadwal cek in memang seharusnya pukul 14:00. Akhirnya kami menunggu di restoran China dekat apartment. Harga makanan di sini relative lebih mahal daripada makanan Turkey, bisa dipahami karena bahan-bahannya harus impor dan tempatnya memang bagus dan besar.</span></p><div style="font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><br /></span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><br /></span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Selesai makan kami kembali ke apartment dan dimulailah petualangan di Istanbul.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Hari itu yang saya pikir bisa beristirahat karena kecapekan early flight-nya, apa daya anak saya, Latifah malah minta jalan-jalan. Yeuuk, akhirnya malam hari kita keluar dan jalan-jalan menembus dinginnya malam Istanbul. Suhu mungkin sekitar 14 derajad (menurut prakiraan cuaca), beruntunglah kami sudah menyiapkan mantel dan pakaian hangat. Suasana di luar ternyata masih ramai, kentara sekali kalo Sultan Ahmed ini daerah wisata karena turis dimana-mana dan banyaknya restoran / café yang penuh dengan pengunjung. Kami menengok sebentar Grand Bazaar dengan keperluan utama menukar uang dan jajan</span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><span style="">J</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >. Ada banyak penjual shawarma dan Jus Delima Segar.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0sXTiprtI/AAAAAAAAAgU/Vt-vad1AH08/s1600/FS1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0sXTiprtI/AAAAAAAAAgU/Vt-vad1AH08/s200/FS1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543135495257173714" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Harga sandwich </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0tfTj-KNI/AAAAAAAAAgk/Fhp-_4B-oI8/s1600/jus%2Bdelima.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0tfTj-KNI/AAAAAAAAAgk/Fhp-_4B-oI8/s320/jus%2Bdelima.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543136732213291218" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >(atau di Doha biasa </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >disebut Shawarma) </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >bervariasi antara YTL 3-10 per porsi tergantung tempat penjualan. Tentunya Shawarma di café, apalagi dengan pemandangan Selat Bosphorus harganya lebih mahal. Sementara Jus Delima segar harganya YTL 5. Dalam perjalanan pulang anak saya tertidur di strollernya. Oiya, travelling kali ini saya membawa stroller MacLaren yang ringan dan kuat. Dan Alhamdulillah terbukti untuk perjalanan yang kesekian kalinya dan menanggung "beban" yang berat (selain berat Latifah adalah diaper bag dan tentengan belanja) stroller tersebut masih utuh.</span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0s2gB8_8I/AAAAAAAAAgc/a25l3_FKhvw/s1600/FS9.jpg"><br /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Hari kedua di Istanbul</span><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0yYM_SfhI/AAAAAAAAAh8/MADwYvw2xiA/s1600/HS6.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0yYM_SfhI/AAAAAAAAAh8/MADwYvw2xiA/s320/HS6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543142107747876370" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" > saya </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >masak nasi goreng ala Indofood di apartment untuk sarapan. Sempat membeli sosis (YTL 3) dan ayam (YTL 2.5) tadi malam untuk aksesoris. Tak lupa telur dan minyak gori.nPrejalanan kami mulai ke Blue Mosque yang hanya sekitar 10 menit jalan dari apartment. Kemudian kami nongkrong di taman dekat Blue Mosque yang menghadap Haga Sofia. Latifah asyik bermain dengan burung, melihat air mancur atau sekedar berlari-larian. Cuaca sangat indah dan tidak terlalu dingin karenanya mantel dan jaket sudah kami lepas. Di sana saya membeli jagung rebus, jagung bakar, kacang Kestane bakar (chestnut?) dan bagel keras a la Turkey. Tak lupa jus delima segar. Hehehe.. banyak juga ngemilnya, tapi kan dimakan berdua dengan suami (alasan</span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><span style="">J</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" > . Harga jajanan itu berkisar YTL 1 – 1.5. Kacang Kestane diitung per 100 gram YTL 3.5 .</span><span style="font-size:100%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0vgmyNEaI/AAAAAAAAAg0/vJSrIneh80Y/s1600/aajagung.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0vgmyNEaI/AAAAAAAAAg0/vJSrIneh80Y/s320/aajagung.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543138953576386978" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Di dekat taman ini ada ATM booth berbagai bank internasional serta toilet. Cocok untuk wanita hamil seperti saya. Ada station tram "Sultan Ahmet" yang cara naiknya menggunakan koin yang disebut Jotun. Harga 1 koinnya YTL 1.75. Tapi kali ini kami tidak naik tram dulu, tapi menyusuri jalanan tram ke arah Grand Bazaar. Jalanannya bersih sekali dengan resto dan café di sekelilingnya. Orang-orang berjalan cepat, tapi tidak secepat orang Singapore. Yang sedikit mengganggu saya adalah banyaknya orang yang merokok di café (outdoor). Sudah kebiasaan di Doha bersih dengan lingkungan asap membuat saya sering menutup hidung ketika nongkrong.</span><span style="font-size:100%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0v3fl-xUI/AAAAAAAAAg8/l2NNjQM5asU/s1600/Tram3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0v3fl-xUI/AAAAAAAAAg8/l2NNjQM5asU/s320/Tram3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543139346783061314" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wJh88gdI/AAAAAAAAAhE/z_u4bzmoe1Y/s1600/Tram4.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wJh88gdI/AAAAAAAAAhE/z_u4bzmoe1Y/s320/Tram4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543139656653898194" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Station tram setelah Station Sultanahmet adalah Chamberlitas. Nampaknya di sinilah tadi malam kami jalan karena juga merupakan pintu masuk ke Grand Bazaar. Sementara Station Tram Grand Bazaar (setelah Chamberlitas) sendiri lebih besar dari 2 station tram sebelumnya. Tidak usah khawatir tersesat di Sultanahmet karena semua orang di sini baik hati dan bersedia menunjukkan arah walau dengan bahasa Tarzan. Rute tram pun terpampang dengan jelas di tiap station dan bahkan peta Istanbul dan brosur-brosur banyak tersedia di apartment kami.</span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><br /></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wcX94tdI/AAAAAAAAAhM/9f_2Olq2xvU/s1600/taksim6.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wcX94tdI/AAAAAAAAAhM/9f_2Olq2xvU/s200/taksim6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543139980391003602" border="0" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wqaBh8nI/AAAAAAAAAhU/nGGMsvmsLq8/s1600/sw3.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0wqaBh8nI/AAAAAAAAAhU/nGGMsvmsLq8/s200/sw3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543140221461328498" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Hari ketiga kami akhirnya naik tram menuju Kabatas. Kabatas ini adalah station terakhir dan kalau ke Taksim </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Square harus menggunakan </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >subway. Taksim Square adalah pusat bisnis di Istanbul. Di situ bisa kita temui branded stores selayaknya di mall. Tentu saja saya tidak tertarik untuk nengok took-toko itu. Di Doha lebih banyak dan lebih murah. Tapi tetap saja waktu melihat ada UGG Boots sedang sale menjadi YTL 129 (kurleb QR 323) ikutan nengok walau ga jadi beli. Salah satu "alasan" adalah Winter di Doha yang tidak begitu dingin.<span style=""> </span>This time benar-benar Travelling on Budget!</span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0xSc7IQmI/AAAAAAAAAhc/B4vK4a5b_cI/s1600/dp24.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0xSc7IQmI/AAAAAAAAAhc/B4vK4a5b_cI/s320/dp24.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543140909434552930" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0xyxlz82I/AAAAAAAAAhs/mw752oj4OKg/s1600/dp16.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0xyxlz82I/AAAAAAAAAhs/mw752oj4OKg/s200/dp16.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543141464738100066" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Dari Taksim kita menggunakan taksi untuk menuju Dolmabahce Palace dengan ongkos YTL 10. Setelah sholat di Masjid Dolmabahce mulailah suami antri untuk membeli tiket. Harga tiket YTL 15 untuk istana dan YTL 20 untuk istana dan Harem. Di sinilah ruginya kalo travelling sendiri karena karena kalo travelling dalam grup (guided tour), mereka telah reservasi tiket di awal jadi tinggal masuk tidak pake antri. Mungkin ada 30 menitan setelah itu baru masuk kawasan Istana yang </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >indah dengan pemandangan Selat Bosphorus. Untuk masuk ke dalam istana sendiri petugas istana mengharuskan kita antri lagi dan harus memakai sandal dari tas kresek yang memang sudah disediakan untuk melapisi sepatu/sandal kita.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><br /></span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Setelah kecapekan keliling istana </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcqG5bbLmI/AAAAAAAAAic/6W1opk-b4Uc/s1600/dp32.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcqG5bbLmI/AAAAAAAAAic/6W1opk-b4Uc/s320/dp32.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545947764113485410" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >maka kami </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >pun nongkrong di café antara istana Dolmabahce dan masjid Dolmabahce sambil minum teh dan sandwhich. Rasanya tidak begitu impressive tetapi pemandangan Selat Bosphorus memang tidak pernah mengecewakan. Banyak pasangan romantis yang ikutan nongkrong, benar-benar membuat suasana menjadi syahdu dan membuat kita merasa jatuh cinta (kembali) ke pasangan kita. Hiyaaat!! Ciaaa!! Hehehehe… Sayang seribu sayang banyak asap rokok yang berbahaya untuk kesehatan bumil. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Akhirnya kita menyudahi jalan-jalan hari itu dengan naik </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0yIdlAY_I/AAAAAAAAAh0/AqxsMHzJuVs/s1600/sultanahmet6.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TO0yIdlAY_I/AAAAAAAAAh0/AqxsMHzJuVs/s200/sultanahmet6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543141837323133938" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >taksi kembali ke </span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Sultanahmet. Negosiasi awal setuju membayar YTL 15. Tapi ketika kita bayar YTL 20 sopirnya mengembalikan YTL 7, kebanyakan katanya. Subhanallah, heran sekali kita. Belum pernah ada cerita sopir taksi yang mengurangi harga, biasanya malah minta tips. Di Doha malah ada sopir taksi yang mengeluh karena hanya diberi tips QR 1. Hmm.. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Kita melaksanakan sholat Eid di Blue Mosque. Sholat dimulai pukul 07.30an waktu setempat karena memang matahari terbit pukul 07.00. Dari jauh kita jalan tergesa-gesa karena sudah mendengar khutbah, separo hati rasanya karena sudah ketinggalan sholat. Tapi ternyata pada saat kita di dalam masjid masih belum dimulai sholatnya. Tatacara sholatnya pun berbeda, sampai saya keteteran mengikutinya. Wallahu 'Alam. Di dalam masjid itu pula saya bertemu teman haji sehamlah tahun kemarin, orang Malaysia. Subhanallah, haru sekali rasanya karena tahun kemaren bersama-sama berjuang menjalankan ibadah haji, tahun ini tiba-tiba dipertemukan kembali.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcoHIj46-I/AAAAAAAAAiE/dvJ1STJK3qI/s1600/bc23.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcoHIj46-I/AAAAAAAAAiE/dvJ1STJK3qI/s320/bc23.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545945569152265186" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Sore harinya kita berencana untuk mencoba Bosphorus Cruise. Harga tiketnya cukup rasional, YTL 15 (QR 38) untuk 2 jam lebih cruise melintasi selat Bosphorus. Tur dimulai di Eminou pada pukul 14.30 yang bisa dicapai via Tram atau taksi dari Sultanahmet YTL 10. Tur ini benar-benar worth it dengan pemandangan Selat Bosphorus yang indah di kanan kirinya. Cruise shipnya juga cukup besar, ada 3 lantai, sofa yang empuk dan cafeteria di dalamnya. Tentunya kalau kuat dingin lebih baik nongkrong di dek paling atas untuk melihat pemandangan secara maksimal. Waktu turun dari Cruise Ship saya mencium bau amis ada apa gerangan. Ternyata dari kios penjual sandwhich ikan panggang. Karena tertarik dengan keunikannya maka kami pun mencoba,walaupun saya bukan penggemar ikan. Tapi ternyata rasanya enak sekali dan unik, tanpa ada jejak amis sedikitpun. Ekmek Balik namanya. Die die must try kalo ke Istanbul.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Grand Bazaar dan resikonya. Kalau mau </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcoXVh9EsI/AAAAAAAAAiM/m_EwVzUepoE/s1600/GB1.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPcoXVh9EsI/AAAAAAAAAiM/m_EwVzUepoE/s320/GB1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545945847511716546" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >mencari oleh-oleh atau pernak pernik khas Turkey, jangan langsung membeli di Grand Bazaar. Coba survey dulu toko souvenir di<span style=""> </span>sekeliling tempat wisata yang biasa menjual dengan harga pas. Jangan pernah tergoda dengan barang yang dijual dengan harga tidak pas karena akan sangat menipu sekali. Salah satu toko yang menjadi kunjungan kami baik sebelum maupun sesudah Grand Bazaar adalah toko souvenir di deretan Blue Mosque yang bernama Hypodrome. Pemiliknya cantik-cantik (seperti halnya gadis Turkey yang lain) dan yang paling tua bernama Leyla. Di toko itu souvenir yang dijual dengan harga YTL 10 ditawarkan di Grand Bazaar YTL 25, bedcover cantik YTL 150, sementara di toko souvenir dekat Topkapi Palace ditawarkan YTL 900. Saya bayangkan kalo misalnya kita berhasil menawar bedcover separoh harga YTL 450 masih jauuuuh dari harga aslinya. Bila suka terhadap suatu barang, tahanlah diri karena kemungkinan besar 95% dijual di tempat lain. Setidaknya itu yang terjadi pada saya. Maka dari itu berhati-hatilah dan bila merasa sudah melakukan penawaran terbaik tetapi ternyata masih ada toko lain yang menjual lebih murah, ikhlaskan saja. Jangankan di Istanbul, di Bali saja saya tertipu membeli gelang perak, dari harga Rp 900ribu saya tawar dengan susah payah jadi Rp 400ribu, ternyata di pusat oleh-oleh di Denpasar gelang tersebut Cuma Rp 350ribu, harga pas tanpa gontok-gontokan.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPco4MWIXpI/AAAAAAAAAiU/0duQAC-kl9s/s1600/tp2.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/TPco4MWIXpI/AAAAAAAAAiU/0duQAC-kl9s/s320/tp2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545946411981889170" border="0" /></a></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Tur selanjutnya adalah Topkapi Palace tour. Harga tiket YTL 10 untuk Istana dan YTL 15 untuk Harem. Di sini kita bisa melihat hadiah-hadiah antar para raja jaman dulu, tongkat dan pedang Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya dan tentunya istananya itu sendiri. Ada café Konyali di situ yang sudah dibangun sejak 1891, yang merupakan bangunan terakhir di Topkapi Palace sebelum pindah ke Dolmabahce Palace. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><br /></span></p><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Apakah Harem itu? Baik di Dolmabahce maupun Topkapi ada tempat yang dinamakan Harem. Ini diambil dari kata Haram / terlarang. Harem adalah bagian dari Istana khusus untuk raja, para istri,keluarganya dan budak-budak perempuan yang terkenal dengan istilah "gadis harem", dimana tempat itu haram/terlarang untuk dimasuki orang lain kecuali orang yang diberi ijin khusus. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Basilica Cistern. Ini adalah tempat penampungan air sejak jaman dulu, yang menurut saya kurang impressive karena gelap dan harus turun naik tangga karena memang letaknya di bawah tanah. Entahlah mungkin saya sudah terlalu capek sehingga kurang menikmati. Di sini juga bisa foto dengan busana tradisional Turkey. Banyak ikan besar-besar di "kolam"nya.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Sayang sekali karena saya kelelahan kami memutuskan untuk tidak mengunjungi Hagia Sofia. Padahal dekat sekali dengan Blue Mosque dan Basilica Cistern. Mungkin lain kali.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Total biaya dalam travelling kali ini adalah QR 7500 untuk pesawat, hotel dan makan sehari-hari, baik memasak sendiri atau jajan di luar. Dan sejujurnya walau saya tiap hari masak tetapi tetap lapar mata kalo melihat jajanan di luar. Setiap kali nongkrong bisa habis YTL 10 – YTL 25 (QR 25 – QR 63), yang menurut kami cukup normal untuk berdua karena di Doha pun biasanya juga segitu habisnya, bahkan mungkin lebih kalo jajan di warung Indonesia, hehehe.. Dalam sehari bisa 3 kali nongkrong karena memang saya sering kecapekan dan butuh tempat istirahat dan toilet.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Jadi budget di sini tidak mengurangi makanan karena kalau menurut kami travelling on diet sangat tidak sehat karena kita membutuhkan banyak energy untuk jalan dan ada kemungkinan sakit kalau kita menahan lapar. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Untuk oleh-oleh memang tergantung dari individu masing-masing karena itu tidak saya hitung dalam total spending. Dan saya juga sama sekali tidak membeli barang branded di sini karena juga harganya lebih murah di Qatar (kecuali UGG boots itu mungkin, huhuhuhuhu)</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;font-family:verdana;"><span dir="LTR" style="line-height: 115%;font-size:100%;" >So berakhirlah petualangan keluarga kecil kami yang diakhiri dengan delay di Dubai selama 3 jam dan koper hilang 1 selama 24 jam. Alhamdulillah semua sudah kembali dan kenangan di Istanbul ini benar-benar indah. Semoga next travelling bisa seindah dan seramah Turkey.</span></p>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-77229040138364647182010-10-02T00:30:00.000-07:002010-10-02T00:34:38.473-07:00Jodoh, Mati dan RejekiHello mommies.. kali ini saya mau share cerita pengalaman pribadi saya mengenai Rezeki. Jodoh dan Mati-nya hanya untuk "teman judul" Rezeki saja, maksudnya karena sama-sama sudah ditentukan Allah SWT:)<br /><br />Saya dulunya adalah working mom, dengan jam kerja yang ringan, hanya dari 8.30 - 3.30, 5 hari kerja dalam seminggu. Dalam setahun bisa mendapat max 15.5x gaji. Kami tidak punya pembantu, karena memang tidak pernah berjodoh dengan pembantu tetap, hanya pembantu part time yang datang 1-3x seminggu tergantung kebutuhan.<br /><br />Anak saya lahir di Doha-Qatar, dan setelah berjuang mencari pembantu yang akhirnya tidak berhasil (tidak cocok terus) maka akhirnya saya lari ke Penitipan Anak (nursery) untuk menjaga dia selama saya kerja. Alhamdulillah nursery-nya walaupun international tetapi nanny-nya masih mengasuh dengan cara-cara Asia, karena juga nanny-nya berasal dari Filippin. Anak saya dirawat dengan kasih sayang, bahkan kalo sedang tidak enak badan nanny-nanny tersebut rela hati menggendongnya, yang bahkan ayah bundanya sendiri jarang melakukannya. Semua diaper, baju ganti, makanan dan susu saya siapkan tiap hari dari rumah untuk keperluan Latifah seharian di nursery.<br /><br />Tetapi karena sejak umur 4 bulan terpapar dengan lingkungan luar, maka anak saya sering sekali sakit. Mulai dari batuk pilek biasa, infeksi telinga sampai diare parah yang disebabkan Virus Rota sampai diopname. Airmata ini sering kali tumpah saat melihat anak saya lemas, diam, sampai muntahnya berwarna hijau. Tapi tugas harus tetap dijalankan, saya harus tetap masuk ke kantor dan anak saya dititipkan ke nursery.<br /><br />Nurserynya sendiri juga mempunyai nurse yang akan memberikan obat seperti yang telah kami instruksikan jadi ya memang hati saya agak tenang. Menelpon nursery untuk mengetahui perkembangan kesehatan anak tak lupa terus saya lakukan. Dan jika ada kejadian khusus, misalnya anak saya tiba-tiba demam di atas 37.8 pun saya ditelpon untuk memberi tahu atau sekedar meminta ijin untuk memberikan obat penurun panas.<br /><br />Kami merasa nyaman dengan keadaan seperti ini, karena memang tidak ada pilihan lain. Merekrut pembantu juga bukan pilihan karena selain biaya perekrutan mahal, sekitar Rp 25 jt, kita juga harus "cocok" dengan pembantu yang kita pilih dengan hanya melihat foto di database di agen pembantu. Selama 2 tahun kita harus hidup dengan pembantu tersebut, cocok ataupun tidak cocok. Kecuali kalo pembantu tersebut melakukan perbuatan melanggar hukum maka tidak diperkenankan untuk menukar. So, there's no such thing as alasan "ketidakcocokan". Pengalaman masa lalu yang sudah mencoba berbagai macam pembantu adalah dengan pembantu yang sudah mempunyai visa tinggal di Qatar dengan sponsor orang lain, sehingga saya tidak terbebani biaya agensi.<br /><br />Sebenarnya kalo dihitung secara umum meskipun biaya pembantu bulanan dibandingkan biaya bulanan yang kita keluarkan tiap bulan, masih lebih murah bila kita mempunyai pembantu. Tapi karena kita mempunyai masa lalu yang kelam dengan pembantu yang menyisakan trauma (haduh, bahasanya..) dan hilangnya "privacy", maka kita memilih untuk tetap bertahan dengan nursery + part time maid.<br /><br />Ketika isu flu babi merajalela, semua sekolah dan nursery di Qatar menerapkan kebijakan ketat untuk mencegah penyebarannya. Antara lain melarang anak yang sakit untuk sekolah, terutama batuk pilek dengan demam tinggi, sampai ada surat ijin dokter yang menyatakan fit. Bahkan bila ada 2 bersaudara yang sekolah di tempat yang sama, dan salah satunya sakit, maka saudaranya juga tidak boleh sekolah.<br /><br />Di sinilah mulai timbulnya masalah bagi kami. Karena Latifah memang sering sakit dan kadang disertai demam tinggi maka mau tak mau saya harus cuti untuk menemani dia di rumah. Saya bukan ibu yang egois. Saya memang ingin bersama dengan anak saya kalo dia sedang sakit, tapi saya juga seorang pegawai yang tidak bisa seenaknya cuti.<br /><br />Sebenarnya atasan saya memberikan kelonggaran untuk saya cuti kapanpun bila anak sakit, karena memang jatah cuti saya dalam setahun ada 31 hari kerja (lebih kurang 1.5 bulan), plus cuti bersama dari pemerintah (dalam setahun ada 2x cuti Idul Fitri, Idul Adha yang lamanya masing-masing mencapai 10 hari kalender). Tetapi kalo misalnya di kantor ada hal yang urgent, maka saya juga tidak bisa cuti seenaknya.<br /><br />Saat paling menyedihkan bagi saya adalah ketika saya harus tetap ke kantor, sementara Latifah sakit dan ditolak di nursery walaupun batuk pilek sudah agak reda dan tidak demam lagi. Surat dokter memang menyatakan dia harus istirahat 3 hari dan itu adalah hari ke-3. Akhirnya atasan saya menyuruh membawa Latifah ke kantor. Sementara saya mengerjakan tugas, Latifah tidur di musholla ditemani satpam kantor. Ketika dia bangun dan bosan di kantor akhirnya dia memilih untuk menunggu di mobil sambil menonton kartun kesukaannya, dengan AC menyala dan tetap ditemani satpam kantor.<br /><br />Menangis hati saya waktu itu, sedih sekali rasanya melihat anak saya seperti itu. Teman-teman di facebook ada yang menghujat saya, ada pula yang ikut sedih dan menyemangati saya. Setelah pekerjaan saya selesei saya bisa langsung pulang, dan atasan saya pun turut mengantarkan ke mobil dan dia bilang sendiri ke anak saya, meminta maaf karena meminta saya untuk bekerja di waktu dia sakit karena ada masalah penting. She was just 2 years old at that time:((.<br /><br />Setelah itu saya semakin berpikir keras untuk berhenti kerja, selain memang ada alasan lain. Suami dari dulu selalu mendukung saya untuk di rumah, walaupun tidak pernah melarang saya untuk kerja dan bangga juga istrinya kerja. Suami bilang, lebih baik bunda di rumah aja, kalo Latifah sakit dia ada yang menjaga.. aku jadi tenang juga di kantor.<br /><br />Akhirnya setelah melalui diskusi panjang, terutama tentang masalah keuangan saya memutuskan untuk berhenti kerja. Saya berpikir, tidak mengapa tidak bisa menabung banyak, nanti setelah anak-anak sudah mandiri saya bisa kerja lagi. Tidak mengapa tidak bisa tamasya asalkan setiap tahun bisa mudik ke Indonesia (karena memang ada jatah uang tiket setahun sekali dari perusahaan suami).<br /><br />Karena kantor saya adalah kantor dengan jumlah personel sedikit, maka rasa kekeluargaan itupun sangat erat. Hanya ada 1 teman saya orang Filipin yang mendukung saya resign, karena dia juga merasakan susahnya membesarkan anak, terutama ketika anak sakit. Sementara semua teman lainnya menyayangkan keputusan saya dan mendorong saya untuk mencari pembantu saja. Well, I really think finding a maid is like mencari jodoh.. Some people memang tidak ditakdirkan untuk berjodoh dengan pembantu.<br /><br />Atasan saya pun memohon saya tinggal lebih lama sampai dia menemukan pengganti saya. Walaupun sebenarnya dia hanya berhak menahan saya sesuai dengan kontrak, 1 month notice, tapi atasan saya meminta saya pergi setidaknya seminggu setelah saya selesei melatih pengganti saya.<br /><br />Dan mulailah saya memasang iklan dimana-mana untuk mencari pengganti, dan secara mengejutkan kami menerima sekitar 700 lebih pelamar. Mulai dari bangsa Asia Tenggara, India, Arab, bahkan bule dari Eropa dan Amerika turut melamar. Ada yang bergelar Phd, Engineer dan Chartered Accountant. Hello? Ini hanya posisi Admin Assistance di sebuah Embassy negara kecil (yang memang maju sih). Ternyata Qatar adalah Land of Hope baru.<br /><br />Terus terang saya minder melihat para pelamar dan semua teman kantor juga kaget melihat banyaknya pelamar karena mereka juga punya titipan dari teman/keluarganya yang kemudian hanya saya tumpuk di meja. Saya "hanya" lulusan S1 Akuntansi Unair (dengan tidak mengurangi hormat pada almamater saya) sementara mereka dari berbagai Universitas di seluruh dunia dengan berbagai jenjang pendidikan. Saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah misalnya di masa depan sewaktu saya "ingin" mencari kerja lagi akan bisa mendapatkan dengan mudah? Wallahu A'lam. Teman-teman kantor saya yang putus asa melihat tumpukan pelamar di meja berkata, "why don't you just stay? you're so lucky working here, look at those people struggling for better job".<br /><br />The show must go on, dan akhirnya kami menemukan calon yang tepat. Dan lucunya, saya disuruh atasan untuk ikut mewawancara, serta memperkenalkan saya dan terus-terusan mengatakan pada 12 orang peserta wawancara kalo saya ini aset berharga di perusahaan, dia pergi karena anaknya, dan kami ingin orang yang menggantikan dia agar selalu kerasan dan lama kerja di sini dan bla..bla..bla.. . Fyi, saya kerja di kantor ini sudah 3 tahun, suatu rekor karena masa lalu saya yang kutu loncat tidak bisa bertahan lebih dari 1 tahun di kantor lama dengan berbagai alasan. Saya sediiiih sekali sewaktu mewawancara mereka dan memang berat bagi saya untuk meninggalkan kantor.<br /><br />Dalam proses 1 month notice itu teman-teman saya semua juga menyayangkan kenapa saya berhenti kerja? (termasuk my dentist!) Sayang gajinya, kerjanya kan ga berat buktinya sering fesbukan (yeuuuuk!), dan Latifah kan bisa dicarikan pembantu dan bla..bla.. bla... Dan salah satu teman itu kebetulan juga tiba-tiba mengajak saya untuk join membuka restoran Indonesia di Qatar. Oh my God.. memang benar kalo rejeki itu tidak akan lari kemana.<br /><br />Kini sudah 5 bulan saya berhenti kerja, dan keadaan Restoran kami memang juga belum begitu stabil.. kadang keuntungan banyak (walaupun bagi hasil tidak mencapai separo gaji saya dulu) dan kadang pula keuntungan sedikit sekali (yang hanya bisa buat bayar tagihan telpon). Tapi saya bahagia. Saya hanya bertugas mengerjakan laporan keuangan saja, selain sebagai pemegang saham minoritas.<br /><br />Dan herannya walaupun saya tidak kerja, penghasilan restoran juga tidak bisa diandalkan (belum balik modal juga), masih jarang masak, sering jajan di luar, masih pake part time maid, dan masi nyeterikain di laundry, kurs dolar yang terus melemah (maaf, sebagai expat memang kami agak "sedih" kalo rupiah menguat) tetapi kami tetap bisa menabung. Subhanallah. Berkali-kali kami hitung secara matematika jadi bingung sendiri. How come? maaf sekali lagi, saya tidak bermaksud sombong/riya. Yang saya ingat, meskipun dulu saya berhasil menyimpan sekitar 80-90% gaji saya, tapi seringkali ada "kejadian yang tak mengenakkan" yang membuat saya merelakan sebagian atau seluruh tabungan saya. So, in the end sama saja.<br /><br />Mungkin juga sewaktu bekerja saya "terlalu berlebihan" dalam berbelanja dengan alasan aktualisasi diri. Atau pura-pura jualan tas branded dari US, yang hasilnya juga buat beli tas buat diri sendiri. Sekarang saya melihat tumpukan tas (hahaha.. ga sebanyak mommies yang aktif di fashionesedaily sih) jadi bingung sendiri buat apa juga? Mau saya jual kok banyak yang bernoda susu.. hehehe.. ketahuan joroknya.<br /><br />Dan alhamdulillah setelah resign dan nyantai di rumah saya bisa hamil lagi. Dan akhirnya gara-gara ga kerja, hamil dan tubuh membesar semua baju kantor saya sumbangkan ke orang-orang terdekat. Mau disumbangkan langsung ke Qatar Charity sayang karena bajunya masi bagus. Ya baju kantor saya branded semua, rata-rata dari Mango, Next dan Zara yang saya beli waktu sale. Fyi, walau branded tapi harganya jarang yang di atas Rp 200ribu. Rata-rata Rp 125ribu saja karena waktu sale memang gila-gilaan turunnya, sampe 70% bahkan 90%. (Ada yang mau nitip? Gucci bag di sini kadang Rp 2juta dapet loh, dijamin original semua, hehehe...)<br /><br />Dan yang terpenting, selama 5 bulan ini Latifah hanya sekali ke dokter, itupun karena kita mau mudik ke Indonesia dan hanya untuk cek up. Kesehatan anak inilah yang paling membuat kami bahagia. Usai sudah masa-masa harus ke dokter sebulan 2x, harus menempuh 40km pp untuk ke dokter langganan.. second opinion, third opinion, kesusahan ngasi obat yang akhirnya Latifah kami biarkan saja tidak minum obat. Kadang sama dokter ga dikasi obat karena "alergi" atau malah harus minum obat secara terus menerus selama sebulan, ternyata malah cocok dengan Laserin Anak (bukan iklan). Kami berpikir betapa sedihnya orang tua yang anaknya sakit, dan harus bayar biaya dokter dan obat. Karena kami yang ditanggung asuransi kesehatan 100% saja sedihnya bukan main.<br /><br />Dan tentunya selama 5 bulan ini Latifah saya "kurung" di rumah, sesuai saran big boss saya ketika farewell party di kantor (yang juga berubah menjadi promosi restoran saya karena atasan saya pesan tumpeng). Latifah pun tidak mau "sekolah" lagi, sampai pihak nursery-nya yang menelpon, ini file-nya mau ditutup atau bagaimana. Sayang sebenarnya saya sudah bayar "retainer fee", tapi kalo ingat sakitnya dia di masa lalu membuat saya keder juga untuk mengembalikan dia ke sekolah.<br /><br />So the point is, bagi ibu-ibu yang merasa berada dalam kebimbangan seperti saya dulu, jangan ragu untuk memutuskan jadi full time mom. Insya Allah rejeki sudah ada yang ngatur.. selain kita mendapatkan pahala juga mendapat ketenangan batin. We must believe that.Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-3089222981555678432010-03-16T02:05:00.001-07:002010-03-16T02:05:51.927-07:00Get Dressed!!<div style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 10pt; color: rgb(64, 64, 255);">Sebagai seorang pekerja, saya sudah biasa berpakaian rapi tiap pagi sebelum berangkat ke kantor. Meskipun punya baju seabrek-abrek, rasanya masih susah untuk memilih baju untuk ke kantor. Banyak alasannya, antara lain bajunya masih di Laundry (diseterikain), bajunya kotor semua belum dicuci (nyucinya nunggu warna yang sama biar ga luntur), baju yang sudah diseterika rapi terlalu ketat (salahkan kepada obesitas), dan for me baju ketat is big no no.<br /><br />Oke, setelah 5 hari seminggu berurusan dengan baju kantor, capek dong rasanya.. dan Wiken adalah saat kebebasan untuk memilih baju semaunya. Horee.. bisa pake kaos dan jins (rok).. jilbab juga norak gak papa-papa..<br /><br />Kalau pulang kerja mau langsung pergi, ga usah ganti baju lagi.. walaupun bekas seterikaan udah ga ada, tapi kan masih oke. Tinggal bawa extra diapers dan susu buat Latifah (atau baju ganti buat suami yang kalo kerja pake baju pabrik), then we all set to go.<br /><div><br />Masalah terjadi ketika malam hari sepulang kerja kita istirahat dulu baru jalan-jalan. Rasanya cape kalo harus milih-milih baju lagi. Belum ribet ditungguin suami dan anak kan biasanya mau sholat sekalian di masjid. Akhirnya pelariannya ke .. abaya. Ato pake baju seadanya.<br /><br />Nah, karena aku emang pada dasarnya MALAS, in my previous life, abaya-ku dicuci langsung di washing machine. And yes, jadinya semua bordirannya lepas. But strange enough, 2 abaya yang "njrawut-njrawut" jadi baju favorit kalo males dandan. Kainnya yang adem, dan karena sudah berumur dipake nyaman sekali. Abaya baru yang bagus, biasanya sekali dua kali pake sudah bau. Tidak menyerap keringat, dan kalo nyuci harus pake tangan (kali ini sudah sadar, ga pake washing machine nyucinya). Dan udah kadang ga sempat nyuci, nunggu minimal 2 abaya bagus baru dicuci, kemudian diseterikain di Laundry juga lama jadinya.<br /><br />Tinggal dipakein abaya, pake kaos kaki, get set, and go!.<br /><br />Dulu sih sudah pernah diingetin suami kalo pergi-pergi, baik jauh ataupun dekat pake baju yang bagus, alasan utamanya biar ga disangkain pembantu. Dan memang sih, ibu-ibu temenku kalo pergi ke mall, bajunya bagus-bagus semua.. tasnya juga, dan mereka tampil cantik lah. Beda sama aku yang males dandan ini (dan malas merapikan diri)<br /><br />Nah mungkin karena akhir-akhir merasa capek banget, jadi biasanya pake abaya "favorit itu", tas bagus (yang gak dedel duwel), dan pake kacamata. Biasanya sih suami ga pernah komplain.<br /><br />Sampai pada suatu saat kita ke City Center (sekitar seminggu yang lalu), dengan aku pake baju kebesaranku itu. Sampai Di Carrefour yang cahanya terang, suami terkejut. "Sayang, itu abayanya kok benangnya lepas semua? (njrawut-njrawut?)", tanya suamiku. Dengan kaget aku memeriksa, dan Ya Allah, ternyata memang jahitan di bordiran sudah ga karuan bentuknya. Dan aku tiba-tiba merasa MALU.. Duuuh, semoga ga ada orang yang kukenal di sini.. Hiks.. masa akuntan embassy bajunya kaya gini?, pikirku dalam hati. Dan suamiku trus bilang lagi, "Haduh sayang kalo temenku ngeliat kamu kaya gini nanti dipikir kamu ga pernah dikasi duit buat beli baju, malu dong aku". Hiks.. hiks.. semakin sedih saja rasanya.<br /><br />Well.. akhirnya suamiku menyuruh beli abaya bagus lagi, katanya kalo perlu beli 4 sekalian. Dan buang aja abaya jelek itu. Hiks.. bener juga sih.. selama ada abaya jelek (favorit) itu, pasti akan kupakai terus kalo terlihat sudah rapi di gantungan. Sampai sekarang sih masih belum dibuang.. dan juga belum beli abaya lagi. Tapi kapok deh rasanya pergi-pergi kalo ga pake baju yang rapi.<br /><br />Dan menjadi tersadar lagi, waktu pengajian dengan Ustadz Zainal Abidin di Dukhan kemaren, kalo Allah itu menyukai yang indah, dan kita juga harus menikmati hidup. Caranya salah satunya yang menghargai diri sendiri kali ya.. pake baju yang pantas dipakai.<br /><br /></div>Best Regards,<br />Shanti<br /><img alt="" /><img alt="" /><img alt="" /><span style="font-size: 18pt; color: gray;"></span><br /><img alt="" /><div><br /></div> </div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-78772934079532746042010-02-14T03:11:00.000-08:002010-02-14T22:21:33.615-08:00Haji 2009Alhamdulillah kami pada Nov - Dec 2009 lalu telah melaksanakan ibadah haji. Plong rasanya karena kewajiban telah terpenuhi, dan berdoa agar haji kami kemaren adalah haji yang mabrur. Amin.<br /><br /><br />Sebelum berangkat banyak sekali keragu-raguan pada diriku, terutama dengan adanya flu babi dan bagaimana rasanya meninggalkan Latifah (waktu itu 22 bulan) selama haji. Seorang teman bercerita, kalo dia meninggalkan anaknya untuk umroh tetapi alhamdulillah anaknya juga gak papa, main-main terus. Katanya, Insya Allah kalo kita niat untuk beribadah maka anak pun akan tenang. Hati menjadi lebih tenang, walaupun tetap saja menangis malam-malam, membayangkan meninggalkan Latifah. Suami yang memang dasarnya tenang hanya menghibur, mengatakan Allah akan menjaga Latifah. Well.. jujur saja sebenernya tetap saja kepikiran.<br /><br />Keraguan kedua adalah adanya informasi flu babi yang katanya sangat berbahaya. Alhamdulillah setelah mencari informasi kesana kemari kami yakin kalo flu babi itu tingkat bahayanya tidak separah SARS. Kami berniat memakai masker sepanjang haji nanti, setidaknya untuk mengurangi ter-ekspose dengan bakteri atau virus lain.<br /><br />Keraguan ketiga adalah penentuan pelaksanaan haji di Qatar yang mendadak dangdut. Dari awal penentuan kuota sekian, menjadi hanya sekian. Tak henti-hentinya daku "meneror" Hamlah Haramain untuk menanyakan kebenaran berita pengurangan kuota. Dan akhirnya pada pengumuman pertama pendaftar haji, kita tidak termasuk. Oke, pikirku ya memang belum dipanggil. Kami tidak menaruh harapan, malah aku sibuk mencari tempat wisata lain, hehehe.. Walaupun sesekali iseng masih menanyakan ke Haramain. Mereka pun tak berhenti memberi janji " Don't worry sister, please call me back tomorrow". Dan tomorrow menjadi next week, menjadi.. taulah gimana Qatar. Yah kita ga begitu kecewa, karena memang pada dasarnya kita yakin semuanya sudah diatur.<br /><br />Semuanya berubah ketika pagi hari menerima sms konfirmasi dari Komite Haji Qatar, alhamdulillah, haru sekali rasanya. Langsung semua keraguan-raguan (termasuk was-was karena meninggalkan Latifah) sirna. Yang ada harus cepat-cepat mendaftar ulang karena memang waktunya singkat sekali. Manasik haji segera diikuti lagi setelah awalnya sempat malas karena tidak terdaftar.<br /><br />Dalam waktu yang sangat singkat semuanya siap. Alhamdulillah Haramain juga menyediakan manasik haji, walau hanya 2 kali pertemuan, tapi cukup menambah kepercayaan diri. Segala perlengkapan haji sudah disiapkan pula oleh Haramain. Sangat profesional.<br /><br />Kembali ke Haramain. Kenapa memilih Haramain? Tak lain tak bukan karena "racun" dari sahabat tercinta, Ummu Abdurrahman, hehehe.. Beliau bercerita betapa profesionalnya Haramain, tidak akan membiarkan jamaah terlancar, dan supply makanan yang terus menerus. Beliau juga bercerita kalo Bu Nana Fajar dan keluarga waktu itu juga berhaji dengan Haramain dan kelihatannya puas (belum pernah bertanya langsung sih). Ditambah dengan pemikiran bahwa aku ga bisa cuti terlalu lama karena baru cuti Idul Fitri, dan rasanya belum siap meninggalkan Latifah terlalu lama.<br /><br />Haramain menawarkan paket haji Mekkah Madinah, dengan total waktu 12 hari (yang menjadi 13 hari karena Saudi Airlines delay 5 jam). Dan iming-iming pelaksanaan haji mudah dan tersedianya makanan berlimpah membuat kita bersemangat memilih Haramain. Dan setelah diitung-itung, beda biayanya QR 4000 saja dengan haji biasa dari Indonesia.<br /><br />Beberapa hari sebelum berangkat kita menerima koper hard case dan beberapa perlengkapan haji. Dan untuk mempermudah identifikasi koper, aku hiaslah koperku dengan sisa-sisa wall paper. Norak tak masalah asal eye catching:). Qtel pun berbaik hati memberikan goody bag yang isinya sleeping bag, alat manicure pedicure, tempat isi batu, sajadah travelling, dan tas tempat sandal.<br /><br />H-1<br />Koper harus sudah diserahkan ke Bandara. Jadi kopernya berangkat duluan, dan pada hari H-nya tinggal melenggang kangkung, membawa peralatan pribadi yang bisa bisa masuk kabin. Latifah juga ikut mengantarkan kopernya ke bandara, walaupun pada saat menunggu Ali, Coordinator Haramain yang datang terlambat, dia tertidur pulas di stroller. Little does she know that tomorrow we will leave her :((. Setelah pulang dari bandara kita menemui teman suami, yang baru menginjakkan kaki ke Qatar. Dan berkelilinglah sampai hampir jam 7 malam. Padahal ada teman yang mau mengunjungi sebelum berangkat yang akhirnya harus dibatalkan karena kita masih di jalan. Mohon maaf ya bu..<br /><br />Akhirnya sekitar pukul 8 malam kita menjemput teachernya Latifah, yang kita sewa untuk menemani Latifah selama kita tinggal haji. Selama haji ini Latifah kami titipkan ke sahabat kami, Mbak Tika. Pertimbangannya karena beliau mempunyai 2 anak yang seumuran dengan Latifah dan 1 anak yang sudah "lebih besar" dan atraktif yang sering membuat Latifah tertawa. Sebenarnya tetangga juga mempunyai anak yang seumuran, tapi berjauhan dengan tempat tinggal teachernya, sehingga akan kesusahan kalau tiap hari pulang dari nursery hari cari kendaraan lagi. Sementara tempat mbak Tika dan teacher hanya walking distance 5 menit.<br /><br />Sementara pilihan untuk mendatangkan orang tua tidak ada. Orang tuaku sebagai PNS tidak bisa cuti lama, dan mertua sedang sakit.<br /><br />Pada saat memasuki rumah mbak Tika untuk menitipkan Latifah, terasa sedih sekali dan akhirnya aku menangis. Latifah yang merasa something wrong akhirnya juga menangis kencang dan tidak mau melepaskan bundanya. Huhuhuhu.. sedih sekali. Tapi pikirku ini nanti bisa gagal rencana kalo aku ga berhenti menangis. Akhirnya setelah reda aku main-main sejenak dengan Latifah bersama teacher dan anak sulung Mbak Tika di kamar. Kemudian kita meninggalkan mereka pelan-pelan. Alhamdulillah sudah lebih plong rasanya.<br /><br />Pada hari H kita berangkat dengan ceria, walaupun aku diam-diam menitikkan airmata. Ga berani menunjukkan kalo menangis takut dimarahin suami. Nanti bikin Latifah rewel katanya. Kita menuju Jeddah menggunakan Saudi Airlines. Sebenernya kita agak trauma dengan pelayanan Saudi Airlines, tapi saat ini kita tidak dalam posisi memilih juga. Jadi take it or leave it. Dan benar saja, kondisi di atas pesawat adalah free seating, yang memang sudah diinformasikan oleh Ummu Abdurrahman. Kita berniat ihram di dalam pesawat ketika terbang di atas miqot, yang diinformasikan langsung oleh pilot dan pemandu haji. Kebetulan suami memang sudah memakai baju ihram sejak di Doha, jadi di dalam pesawat tidak perlu ribet mengganti baju. Dan so far there's nothing funny happened sampai kita di Jeddah. Alhamdulillah<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jl1ujXqhI/AAAAAAAAAcw/PpRpNY9gOE0/s1600-h/1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 299px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jl1ujXqhI/AAAAAAAAAcw/PpRpNY9gOE0/s400/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349261242083858" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jndRUEYYI/AAAAAAAAAdo/VBFzkk1PDfk/s1600-h/8.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jndRUEYYI/AAAAAAAAAdo/VBFzkk1PDfk/s400/8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438351040099672450" border="0" /></a><br /><br />Di Jeddah kita menunggu kurleb 3 jam di bandara, setelah itu kita memasuki Mekkah dengan lancar.<br /><br />Penginapan kami yang berada di area Azizia sebenarnya jauh dari Masjidil Haram, tapi Haramain menyediakan bus untuk transportasi ke Masjidil Haram setiap waktu sholat. Dan memang bukan penginapan bintang 5 yang disediakan, hanya flat biasa yang sharing sekamar untuk 4 orang. Haramain juga menyediakan paket haji VIP, untuk sekamar 2 orang atau sekamar untuk sekeluarga, baik di Makkah, Mina maupun Madinah. Pelayanan selama di penginapan memuaskan sekali. Penyediaan makanan dan minuman memadai, bahkan kadang berlimpah untuk jamaah Haramain, dengan mayoritas masakan Arabic dengan rasa yang lezat.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jl9m-Zc4I/AAAAAAAAAc4/2MLx1ewL9vQ/s1600-h/2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jl9m-Zc4I/AAAAAAAAAc4/2MLx1ewL9vQ/s400/2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349396646916994" border="0" /></a><br /><br />Alhamdulillah prosesi umroh dilaksanakan dengan lancar sorenya, bahkan hotel menyediakan barbershop untuk bapak-bapak yang ingin mencukur rambutnya sebagai syarat sah umroh. Malangnya nasib kami ketika selesei umroh pada malam hari restoran sudah tutup, jadi kami agak kelaparan. Untungnya ada grocery store di samping penginapan sehingga bisa membeli sekedar roti atau pop mie. Dan yang penting, hal ini tidak pernah terjadi lagi.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmCvHqvkI/AAAAAAAAAdA/PHDV_YlEeZs/s1600-h/3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmCvHqvkI/AAAAAAAAAdA/PHDV_YlEeZs/s400/3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349484732628546" border="0" /></a><br /><br />Pada H-1 sebelum prosesi haji, kita menuju Mina. Kita sudah mempersiapkan diri kalau misalnya harus berjalan dari penginapan, karena memang dekat dan ada informasi kalau jalanan macet. Dan memang di Mina bus tidak bisa masuk sampai depan penginapan. Kita diturunkan di atas flyover, dan harus turun menuju penginapan berjalan kaki. Backpack dan duffel bag sudah siap disandang masing-masing jamaah, tapi ternyata ada datang kuli-kuli untuk mengangkut tas-tas kita menuju penginapan, sehingga kita bisa bersantai menuruni jembatan yang sebenernya juga sangat dekat. Rombongan dipimpin oleh "kurcaci", begitu Bu Cathy menyebutnya, yang sebenernya adalah pegawai hotel yang memakai baju khusus dan membawa papan bertuliskan Haramain. Kurcaci ini yang setia memandu kami dimanapun.<br /><br />Sheikh pemilik Haramain memang baik hati dan tidak ingin membiarkan jamaahnya kesusahan barang sedikitpun. Beliau selalu ada di setiap prosesi haji, dan tak segan-segan memarahi anak buahnya bila terjadi kesalahan atau bila jamaahnya "agak" kesusahan.<br /><br />Di Mina ternyata tendanya modern. Berdinding triplek dan beratapkan tenda biasa. Di luar triplek juga tertutup kain yang seolah-olah bangunan yang kita tempati adalah tenda. Untuk tenda umum, masing-masing jamaah disediakan sofa bed single, sehingga walaupun berdempetan tetapi tetap ada privasi. Kondisi toiletnya juga bersih dan banyak. Hampir tidak perlu mengantri ataupun kalau mengantri hanya 1 orang. Sebenarnya saya sudah sangu Dettol Surface Spray karena membayangkan toiletnya kotor sekali. Tetapi yang terjadi hanya sempat terpakai sekali selama di Mina.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmGwxh6GI/AAAAAAAAAdI/Q9q208IkLT8/s1600-h/4.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmGwxh6GI/AAAAAAAAAdI/Q9q208IkLT8/s400/4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349553896122466" border="0" /></a><br /><br />Makanan dan minuman senantiasa berlimpah, walaupun pernah makan siang datang terlambat karena listrik mati sehingga makanan belum matang, atau karena Chefnya tiba-tiba kakinya bengkak. Tapi hal itu juga tidak membuat kita tersiksa karena memang setelah makan kita mengambil buah-buahan untuk bekal agar tidak kelaparan menunggu waktu makan selanjutnya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmKnXjPnI/AAAAAAAAAdQ/mHW82FI0L5o/s1600-h/5.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmKnXjPnI/AAAAAAAAAdQ/mHW82FI0L5o/s400/5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349620090715762" border="0" /></a><br /><br />Pada hari H kita menuju Arafah, dan ternyata Haramain memberi kejutan yang manis buat jemaahnya. Haramain menyediakan tenda yang super besar, layaknya tenda untuk pernikahan ala Qatar, dengan sofa-sofa besar. Tak lupa ada toilet portable khusus untuk jamaah Haramain, yang tertutup dan jumlahnya tersedia dengan layak. Setelah khotbah untuk hari Arafah maka keluarlah kita untuk berdoa karena Hari Arafah adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmOEUcPXI/AAAAAAAAAdY/8YT6djPrMM4/s1600-h/6.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jmOEUcPXI/AAAAAAAAAdY/8YT6djPrMM4/s400/6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438349679401909618" border="0" /></a><br /><br />Selepas maghrib kita memasuki bus, dan menuju Muzdalifah. Bus berjalan dengan lancar, walaupun awalnya harus berdempet-dempet dengan kendaraan lain. Haduuuh, rasanya ngeri melihat sesama bus berupaya saling mendahului di kemacetan. Di Muzdalifah bus berhenti dan jamaah sholat jama' Qashar Maghrib dan Isya, bermalam sebentar dan tengah malam kita langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh haji. Selesei umroh haji, rombongan kembali ke Azizia, beristirahat sebentar dan mandi. Baru pagi hari kembali ke Mina.<br /><br />Di Mina kita melaksanakan prosesi lempar jumroh. Hari pertama (H+1) sepi karena kita melaksanakannya sore hari, sementara waktu yang afdhal adalah pagi hari. Kita harus berjalan sekitar 4km pp menuju tempat lempar jumroh. Jalanan lurus dan bangunan lempar jumroh sudah terlihat dari depan tenda.<br /><br />Hari kedua (H+3) dan ketiga (H+4) melaksanakan lempar jumroh pada waktu yang afdhal, setelah sholat dhuhur. Amat sangat ramai sekali. Padahal bangunannya sudah bertingkat 4. Tak terbayangkan waktu orang tua melaksanakan lempar jumroh pada saat belum ditingkat. Betapa bahayanya karena jamaah dari berbagai sisi saling mendorong untuk mendekati tiang.<br /><br />Hari ketiga sebagian kecil dari jamaah (termasuk kami) kembali ke Azizia, walaupun sunnahnya sampai 4 hari (H+5). Entah kenapa perutku selama di Mina upset, penuh gas sampai ke dokter 2 kali untuk diberi obat. Dan katanya sih penyakit perut kembung itu wajar sekali di kala Haji.<br /><br />Akhirnya pada H+5 kami berdua memutuskan untuk sholat shubuh di Masjidil Haram. Naik taksi dari Azizia hanya sekitar SR 30. Selesei sholat shubuh, menunggu matahari terbit dan sholat dhuha kami memasuki mal di masjidil haram, untuk mencari oleh-oleh untuk tante yang kebetulan juga melaksanakan ibadah haji dari kloter bandung. Setelah itu kita berjalan kaki menuju hotel tante, yang berada lurus di terowongan depan pintu Babussalam. Alhamdulillah, dalam silaturahmi yang singkat ini tante terlihat bahagia karena ditengok keponakan.<br /><br />Menjelang Dhuhur kita kembali ke Masjidil Haram naik taksi omprengan. Setelah sholat dhuhur kami memutuskan untuk kembali ke penginapan. Ternyata pada saat itu taksi semua penuh, dan tidak ada yang mau mengantar ke Azizia karena terlalu dekat. Ada yang mau pun mintanya QR 200. Akhirnya kita mencari taksi di dekat terowongan Babussalam setelah mencari di dekat Hilton tidak ada. Dan ada 1 taksi yang mau QR 50 ke Azizia. Whatta surprise. The next thing we know we were in a speeding car, without any seat belt di belakang. Si sopir ngebut ga kira-kira sampai akhirnya menyenggol mobil lain dan menyenggol orang. Astaghfirullah, dunia rasanya berakhir karena mobil pun hampir terbalik. Alhamdulillah kami masih diberi keselamatan dan sampai di depan penginapan di Azizia dengan selamat, walaupun si sopir tetep saja ngebut seolah tak kapok setelah mobilnya hampir terbalik.<br /><br />Masuk ke dalam kamar tak tahan aku menumpahkan air mata ke teman Malaysia. Rasanya shock berat dan teringat jamaah haji yang ditabrak sopir tak tau diri itu, apa yang terjadi pada dirinya, apakah dia terluka atau bagaimana. Astaghfirullah.. Teman-teman berdatangan di kamar dan menenangkan diriku. Whatta a bad experience. Sampai sekarang saya trauma untuk naik taksi di Saudi. NO MORE!<br /><br />Malam harinya, setelah jamaah Haramain dari Mina berkumpul, kami makan malam dulu kemudian menuju ke Masjidil Haram untuk Thawaf Wada.<br /><br />Pada malam itu ramenya amat sangat. Lingkaran orang berthawaf sangat melebar dan berjalan amat pelan. Sempat terdesak oleh jamaah Turki yang besar-besar dan bahkan didesak oleh Jamaah Indonesia. Amat sangat disayangkan sekali, pada saat beribadah kok malah menyakiti orang lain, bangsa Indonesia pula. Akhirnya kami umroh di dalam bagian yang beratap, untuk menghindari gencetan dengan jamaah lain.<br /><br />Keesokan harinya (H+6) kita menuju Madinah. Rasanya gembira sekali hati ini sudah menunaikan ibadah haji. Raut-raut kegembiraan juga tampak di wajah jamaah lain.<br /><br />Tiba di Madinah sudah sore hari dan kami langsung cek in di Intercontinental Hotel. Sheikh pemilik Haramain tetap menemani kami dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Di Madinah makanannya langsung dari Hotel, jadi Chef dan pembantu-pembantunya sudah tidak ikut kita.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jnZ_ZOLiI/AAAAAAAAAdg/HIeqQNA-fa8/s1600-h/7.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jnZ_ZOLiI/AAAAAAAAAdg/HIeqQNA-fa8/s400/7.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438350983749840418" border="0" /></a><br /><br />Setelah di Madinah 2 malam, berziarah ke Masjid Quba dan menyempatkan diri berdoa dan sholat di Raudah, tiba saatnya kita kembali ke Qatar. Sore hari kita meninggalkan hotel menuju Bandara Madinah, untuk jadwal kepulangan jam 7 malam. Sebenernya sudah lupa jam berapa tepatnya karena yang terjadi adalah pesawat delay hampir 5 jam.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jngp3mOlI/AAAAAAAAAdw/mNC6Ogdq0m8/s1600-h/9.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jngp3mOlI/AAAAAAAAAdw/mNC6Ogdq0m8/s400/9.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438351098230749778" border="0" /></a><br /><br />Ada kejadian pukul 12 malam kita disuruh naik Cobus untuk menuju pesawat, eh ternyata di depan pintu pesawat kita ditolak mentah-mentah, katanya salah pesawat. Apa coba? hehehe.. Akhirnya kami semua kembali ke ruang tunggu lagi. Ada yang marah-marah, tapi kita malah tersenyum-senyum karena sudah menyangka kalo Saudi Airlines akan "berulah" lagi.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jnkFqV0hI/AAAAAAAAAd4/r4NcBFm19OY/s1600-h/10.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/S3jnkFqV0hI/AAAAAAAAAd4/r4NcBFm19OY/s400/10.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438351157230948882" border="0" /></a><br /><br />Akhirnya sekitar jam 2 malam terbanglah ke Doha, dan hampir shubuh kami sampai di rumah. Alhamdulillah.. lega sekali rasanya kembali ke "peradaban"<br /><br />Latifah kita jemput siang hari setelah sholat jumat. Awalnya merangkul bundanya eraat sekali, sampai terharu rasanya. Duuh, begini to rasanya meninggalkan anak. Latifah juga takut melihat ayahnya karena gundul. Setelah berdiam diri selama sejam, akhirnya Latifah mulai bersuara dan gembira bersama. Alhamdulillah..:)<br /><br />Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada keluarga Om Anto / Mbak Tika, yang telah merawat Latifah dengan baik (bahkan sepertinya lebih terawat di sana deh, hehehe..), mohon maaf kalau teachernya Latifah ternyata tidak membantu banyak, malah menyusahkan. Semoga persahabatan yang indah ini akan kekal selamanya, amin..Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com47tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-13496281184207946802009-10-21T03:03:00.000-07:002009-10-21T03:04:08.008-07:00Minimarket Din Din a.k.a. Warung Din DinSetelah lama berhubungan dengan Jus Din-Din*, sekarang saya mempunyai kegemaran baru, berbelanja di Warung Din Din di UPS (University Petrol Station = pom bensin University). Ga jelas juga kenapa dinamakan University ya, padahal Qatar University masi jauh dari situ.<br /><br />Anyway, definisi dari Warung Din-Din ini adalah grocery store/ supermarket kecil yang mempunyai pegawai yang khusus nyamperin pembeli di mobil. Jadi pembeli ga usah turun, tinggal klakson .. Din..Din.. dan pegawainya nyamperin trus bertanya, mo belanja apa bu, pak?. Yah, serasa beli fast food di Drive Through itu..<br /><br />Warung Din-Din ini, biasanya berada di deretan Jus Din-Din, Chay Din-Din.. dan anykind of other Din-Dins..<br /><br />Contohnya di UPS ini, pom bensin yang kecil ini din-dinersnya banyak juga loh.. mulai dari Subway, Hardee's (yep, I usually bought my Hardee's here), Warung Chai (teh susu/teh tarik), Tukang AC, Tukang Aki, Warung Sayuran & Buah, Stationery store (toko buku), Pharmacy (apotek), Laundry, Jus Din-Din (ada 2, dan selain jus mereka juga sedia burger & fries), dan yang terakhir.. Minimarket Din-Din..<br /><br />Minimarket/ warung din-din yang di UPS ini lengkap loh.. seperti indomart/alfamart (tanpa sayuran dan buah), tapi pilihan barangnya lebih banyak. Di situ aku biasa din-din Aqua Galon (di sini merk-nya Rayyan, Manhal, Nestle, dll.. tapi lebih suka nyebut air mineral sebagai Aqua:)), yoghurt latifah, roti tawar, pulsa (Hala Credit) dan macem-macem deh..<br /><br />Yang jadi ribet ketika semua mobil pada antri di warung din din itu..<br /><br />Catet ya buk.. mulai dari landcruisers, nissan patrol,armada, any kind of GMC, mustang, sampe nissan sunny (dan mobil-mobil merk lain tentunya) juga pada antri dempet-dempet di situ.<br /><br />Jangan ngebayangin jalan di depan warung dindin itu layaknya jalan di depan resto fast food yang khusus drive through (special lane), yang ada ini mobil pada parkir dan berhenti ga karuan posisinya sampai hajatnya tersalurkan (maksudnya belanjanya selesei). Letak warungnya sendiri juga di pom bensin yang kecil yah.. bukan kaya pom bensin Pertamina yang Pasti Pas itu..<br /><br />Yang jelas warung din-din ini sangat praktis bagi saya, seorang ibu yang selalu membawa bayi di dalam mobil. Kalo misalnya butuh roti tawar hanya 1, ato hanya pengen beli yoghurt 6, dan harus masuk supermarket ribet sekali prosesnya.<br /><br />Pertama, harus cari parkir dulu,<br /><br />Kedua, cuaca yang suka aneh (kadang terlalu panas sampai 50 derajad--> car termometer reading, kadang terlalu dingin 12 derajad kalo siang), buka kaca jendela aja malas, palagi kalo keluar?<br /><br />Ketiga, harus gendong latifah masuk ke supermarket (karena beli sedikit ga usah bawa stroller), iya kalo latifah mau keluar, kadang terlalu asyik sama dvd playernya dia ga mau keluar mobil,<br /><br />Keempat, iya kalo latifah anteng di dalam trolly, kalau teriak-teriak pengen ini itu kalo melewati lorong<br /><br />Kelima, harus antri di kasir..<br /><br />Keenam, harus gendong lagi dan masukkan ke car seat, strap her there..<br /><br /><br />So.. time to waste untuk beli roti tawar sekitar 15 menit, belum lagi ternyata di dalam supermarket kita nemuin "sesuatu" (ladies, you know what I mean right?"), sementara kalo pake din-din, hanya 5 menit (itu udah dengan eyel-eyelan sama pegawainya..hehehe..<br /><br />Dan gara-gara pegawainya warung din-din itu mostly orang keling (you know, orang yang filmnya penuh nyanyi-nyanyi, trus lari-lari di taman itu), bahasa inggris mereka tentunya terbatas. Akhirnya kalo mau beli sesuatu juga harus pake gesture dan penjelasan yang panjang lebar (yang terkadang juga tetep aja barang yang dibawa salah).<br /><br /><br /><b>Contohnya nie:</b><br /><br /><b>Contoh 1, saya mau beli yoghurt buat latifah:</b><br /><br />Shanti (S): "Do you have sweet yoghurt?" (punya yoghurt?)<br /><br />Pegawai Din Din (P): ok, (sambil geleng-geleng trus lari masuk ambil barang)<br /><br />P : (membawa kresek isi plain yoghurt), "5 riyals madam"<br /><br />S : "not this one, you know, Almarai yoghurt, with sweet things, fruit flavoured, sometimes strawberry, blueberry" (bukan yang ini, yoghurt almarai yang ada manis-manisnya itu lo, rasa buah2an)<br /><br />P : ok, (sambil geleng-geleng trus lari masuk ambil barang)<br /><br />P : (bawa kresek isi yoghurt salah lagi..)<br /><br />S : "not this one.."<br /><br />P : (keluar bawa laban ---> susu asem)<br /><br />S : "not this one.., sweet yoghurt" (rada cape sudah)<br /><br />P : (keluar bawa es krim)<br /><br />S : "hey, this is ice cream not yoghurt!! (sudah agak emosi)<br /><br />P : (keluar bawa yoghurt almarai, dengan rasa cherry)<br /><br />S : "finnaly (lega..), oke how much.. what do you call this yoghurt?"<br /><br />P : "just.. yoghurt"<br /><br />S : %$@#@$%%^^<br /><br />(tapi waktu beli lain waktu dilayani pegawai lain, dan setelah mengalami kesusahan yang hampir sama, saya pun bertanya, "what do you call this yoghurt?", dia bilang "fruit yoghurt". OK, NOTED!)<br /><br />(tapi belum kesana lagi untuk coba yang ketiga kalinya, soalnya Almarai ada 2 macam fruit yoghurt, yang pertama layered (jadi selai buahnya di bawah), dan yang kedua dicampur langsung yoghurtnya)<br /><br /><br /><b>Contoh 2, saya mau beli kacang ijo buat farewell party besok (lho kok ada kacang ijonya? katanya sate?hehehe.. nantilah saya jelaskan lagi)</b><br /><br />S : "do you have moong bean? monggo (bahasa tagalog)?"<br /><br />P : "mango?"<br /><br />S : "not mango, but moong bean, you know, the small green bean?"<br /><br />P : "wait" (mengulurkan tangan dan masuk ke dalam, ternyata manggil temennya)<br /><br />P : "what do you want madam?" (temannya yang lain)<br /><br />S : "moong bean, or monggo.. it's like soy bean but smaller and green color"<br /><br />P : "green peas?"<br /><br />S : " nooo.. " (udah kehabisan kata-kata mana panik pula, ada nissan patrol ngebel-ngebel pengen liwat, akhirnya berpindah di samping warung, sementara pegawai warung masuk lagi)<br /><br />P : (akhirnya keluar bawa kacang ijo, 1 kg)<br /><br />S : "exactly!!., how much is this, what do you call this?"<br /><br />P : (membalik-balik kacang ijo dan menemukan tulisan MOONG BEAN), "eerr.. moong bean? (malah tanya aku), 7 riyal madam"<br /><br />S : "hehehehe.. oke lah.."<br /><br /><br />So.. ibu-ibu, demikianlah pengalaman saya dengan warung din-din ini, mis-komunikasi ya memang sering terjadi karena banyaknya merk dan jenis barang yang dijual. tapi considering sebentar lagi mau winter, tetep aja nih kayanya jadi langganan warung din-din.. Mo ikutan?<br /><br />Shanti:)Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-67598203970044758272009-01-19T23:15:00.000-08:002009-01-19T23:25:21.210-08:00Foto - Foto doang nih.. (maaf ya, masih malesss..)<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7MJO6JJI/AAAAAAAAAb8/kirTmUWTLDs/s1600-h/15.JPG"><span style="font-weight: bold;">Minggu kemaren, by accident kita melihat gerombolan burung yang sedang migrasi. Katanya si burung-burung tersebut dari Russia, tapi meneketehe.. coba ada paspornya kan bisa kita confirm, hehehe...</span></a> <a style="font-weight: bold;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7MJO6JJI/AAAAAAAAAb8/kirTmUWTLDs/s1600-h/15.JPG">So ini nih foto-fotonya..</a><br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7MJO6JJI/AAAAAAAAAb8/kirTmUWTLDs/s1600-h/15.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7MJO6JJI/AAAAAAAAAb8/kirTmUWTLDs/s400/15.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293272385610982546" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7GaeQgzI/AAAAAAAAAb0/HHkoN2cCjag/s1600-h/14.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7GaeQgzI/AAAAAAAAAb0/HHkoN2cCjag/s400/14.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293272287159550770" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7A7il9TI/AAAAAAAAAbs/Dbk3FLHI-EY/s1600-h/13.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7A7il9TI/AAAAAAAAAbs/Dbk3FLHI-EY/s400/13.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293272192956888370" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV651tO1iI/AAAAAAAAAbk/X5ElRj209Ak/s1600-h/12.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV651tO1iI/AAAAAAAAAbk/X5ElRj209Ak/s400/12.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293272071131813410" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold;">Kalau ini, Latifah sedang pamer gigi (dan upil), hehehe... baru ada 7, yang kelihatan cuma 6...<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7isPOZRI/AAAAAAAAAcE/d3xmZYGJ-mw/s1600-h/7.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 374px; height: 400px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SXV7isPOZRI/AAAAAAAAAcE/d3xmZYGJ-mw/s400/7.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293272772964672786" border="0" /></a>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-67412246270462625222009-01-10T23:55:00.001-08:002009-01-10T23:56:48.791-08:00Latifah, 11 months<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SWmmJ_JHplI/AAAAAAAAAbM/NPX2ZBl8vpk/s1600-h/PhotoFunia_221b783.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SWmmJ_JHplI/AAAAAAAAAbM/NPX2ZBl8vpk/s400/PhotoFunia_221b783.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289941927822075474" border="0" /></a>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-62559415371801517592009-01-07T10:21:00.000-08:002009-01-07T11:20:57.929-08:00It's Over Now!!<div style="text-align: justify;">Haaa?? apanya yang sudah selesei buk?<br /><br /><span style="font-weight: bold;">LIBURAN</span><br />Tidak seperti di Indonesia yang banyak sekali tanggal merah dan sedikit sekali jatah cuti, di Qatar sepanjang tahun hampir tidak ada tanggal merah. Kecuali 3 event, yaitu Lebaran Idul Fitri, Idul Adha dan National Day yang jatuh pada 18 Dec 2008 (berlaku untuk kantor pemerintah dan afiliasinya ) . Pada kedua lebaran, liburannya sangat panjang, yaitu masing-masing 9 hari kalender. Jangan harap natal ataupun tahun baru libur, kecuali perusahaan swasta yang share holder mayoritasnya orang bule.<br /><br />But it's okay, karena memang kita dapat jatah cuti tahunan yang sangat banyak, bisa dipakai mudik sepuasnya. Aku sendiri dapat jatah 31 hari kerja (more than 1,5 month), dan kebijakan tiap perusahaan juga beda, tergantung pemilik perusahaan (pemerintah ato privat), dan jabatan masing-masing karyawan.<br /><br />Naaah, itulah salah satu alasan yang bikin aku males ngeblog selama Desember kemaren, soalnya libuuur, melulu. Total dalam sebulan aku libur 10 hari. Yaa ya.. kalo di rumah juga mana sempat mo nyentuh laptop.. Sudah cukup 2 keyboard korban "keaktifan" Latifah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">BISNIS SAMPINGAN</span><br />Juga bulan kemaren sempet ribet dengan <a href="http://tupperwareqatar.blogspot.com/">bisnis baru</a>, yang sebenarnya sangat menjanjikan, tetapi berhubung sesuatu dan lain hal, jadinya agak malas meneruskan, walaupun demand masih cukup tinggi. Mungkin kalau komunikasi dengan Indonesia sudah lancar lagi akan kumulai lagi dengan semangat. Sekarang si meski promosinya cuma ke teman, alhamdulillah masih ada saja yang pesan. Yang penting target tercapai dan puas.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">WINTER SALE<br /></span>Setelah berminggu-minggu kalap dengan winter sale, apaa aja dibeli, dengan alasan badan sudah (almost) back to normal size sebelum melahirkan, sudah waktunya menyudahi perjuangan. Lemari sudah penuh, baju Latifah sudah kebanyakan, dan rak sepatu sudah ga muat kayanya.<span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></span> S</span>elain itu juga budget belanja sudah utilized hampir 95%. Sempat kepikiran mo advance budget bulan depan si (diketawain suami), tapi dibatalkan demi hukum. Hehehe.. it's enough. Winter sale ini juga berpengaruh pada jam penjemputan Latifah di Nursery, jadi molor deeh, sehingga kena Late Pick Up Fees.. Huuu.. (Juga pernah dimarahi suami karena kelamaan di mol, padahal suami mo berangkat kerja malam, Maaf ya sayang.. I won't do it again). Sekarang mari kita tunggu Mid Seasons Sale and Summer Sale, hahahaha...<br /><br /><span style="font-weight: bold;">FOOD.. GLORIOUS FOOD.</span>.<br />Diawali dengan general check upnya suami, yang ternyata menunjukkan adanya kolesterol tinggi. Waa.. langsung panik aku, walaupun ternyata hampir semua teman suami juga mengalami hal yang sama. Gimana ga kolestelor, kita penggemar makanan Arab dan India yang super duper kolesterol tinggi dan masakan Indonesia yang harus digoreng biar renyah dan nendang. Dokter menyarankan agar suami diet dengan mengurangi gorengan dan kacang-kacangan., dengan sedikit mengancam kalau misalnya dalam sebulan belum normal suami harus minum obat. Dan kemudian dimulailah hari-hari itu. Pada awalnya terasa berat karena kita memulainya drastis. No gorengan, semua makanan aku oven. Bahkan bikin tahu tek, semua dioven dan bumbunya tanpa kacang.. (waktu makan serasa sediiih sekali karena tidak senikmat biasanya, hehehe..).No santan, aku ganti dengan susu rendah lemak (susu? iya, dan rasanya juga enak loh buat masak lodeh). Nasi sedikit sekali dan seringnya makan Quaker Oats.<br /><br />Hardee's, KFC, Pizza, Burger King Chinese Food, Indian Food, dan semua makanan yang enak-enak lainnya hampir-hampir distop. Dalam sebulan ini, aku ingat sekali kalo hanya makan Hardee's sekali, itupun dibagi berdua, Burger King sekali (habis itu muntah-muntah karena eneg dan kekenyangan), Stromboli juga sekali, seporsi berdua, makan di resto Indonesia juga sekali yang habis itu juga mual banget karena eneg. What's wrong with our tummies?<br /><br />Hasilnya, berat badan suami turun 6kg, dan aku hanya turun 5kg. Horeeee.... Perjuangan masih dilanjutkan walau tidak seketat sebelumnya, sampai suami tes kesehatan lagi dan bener-bener dinyatakan free kolesterol.<br /><br />Ternyata dengan turunnya berat badan, membuatku semakin bersinar (kata suami) dan percaya diri (kata sendiri). Gimana tidak, waktu hamil aku naik 20kg, dan baru Desember kemaren aku bener-bener diet dan alhamdulillah berhasil. Sekarang targetku harus turun lagi 3kg, saat Latifah berulang tahun yang Pertama, 31 Jan 2009 nanti. Insya Allah. Suami juga tambah ganteng aja dan terlihat sehat (ga boleh protes, ini kan suami akyuuu..hehehe..). Kita si pengennya ga nambah lagi ya berat badannya setelah semuanya normal, semoga tekad kita terlaksana (walaupun tante Oprah Winfrey aja masih naik turun berat badannya, hehehe..).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">DISKON JAM KERJA</span><br />Ini sih sebenarnya belum berakhir, baru nanti pada 31 Jan 2009. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, di Qatar, setelah melahirkan, karyawan mendapatkan diskon jam kerja 1 jam, boleh diambil di awal atau di akhir jam kantor, selama 1 tahun. Yaa.. berhubung bentar lagi Latifah dah 1 tahun ya berarti selesei dong diskonnya. Waaa... Sekarang jam kerjaku dari jam 8.30 sampe 2.30 aja.. hanya 6 jam aja sodara-sodara! dan setelah 31 Jan nanti akan pulang jam 3.30 .. kok rasanya belum siap:((<br /><br />Oke dah, segitu aja dulu, nanti disambung lagi ya. Akhir-akhir ini terlalu asyik dengan fesbuk, jadi males ngeblog.. btw, add aku di fesbuk ya.. Tag: Shanti Fahlevi (suami : nanti ku-kudeta loh fesbuknya.. hahahaha..)<br /><br /><br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-27490714015724221632008-12-02T07:30:00.000-08:002008-12-02T08:12:26.258-08:00QUICK Review : Opera Cake Shop - LANDMARK<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVZwqdinUI/AAAAAAAAAXE/mkMWuRrEHWA/s1600-h/4.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVZwqdinUI/AAAAAAAAAXE/mkMWuRrEHWA/s320/4.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275221231101189442" border="0" /></a>Sebagai penggemar OPERA cake shop, aku malah belum pernah dine in di sana, hanya take away aja. Fyi, kita sangat menggemari cake yang ada di sini, baik yang mini cake / mini sandwich / MINI CROISSANT ataupun coklat-coklatnya yang yummy.. Dulu di Opera juga tersedia Baklava, manisan Arab yang super duper wah.. Tapi kok terakhir ke sana sudah ga ada. Dunno why..<br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><br /></div>Pada suatu sore yang mulai agak dingin di permulaan winter ini, suami ngajakin nongkrong n maem yang anget-anget. Hmm.. di mana ya? kalo cafe macam Starbuck dkk sih paling gitu-gitu ajah. Males. Akhirnya pun kita memutuskan untuk ke Opera Cake Shop yang di Landmark. Dam.. deram dam dam...<br /><br />Sampai di sana kita pun pesan T-bone Steak, Panine Chicken, Mint Tea untuk suami dan Cappuchino buat akyu. Latifah sebagai penggembira aja.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVa4g0anvI/AAAAAAAAAXM/eKBYm5LoDAg/s1600-h/IMAG0607.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVa4g0anvI/AAAAAAAAAXM/eKBYm5LoDAg/s200/IMAG0607.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275222465463361266" border="0" /></a>Yang pertama kali datang adalah minuman disertai dengan roti munyil-munyil nan hangat. Wow.. rasanya emang enak, dingin-dingin trus mamin yang anget. Walaupun sebenarnya rasa rotinya biasa aja, masih enak Portugise Roll nya Nando's.<br /><br />Baru nyadar kenapa dikasi roti cemilan, karena pesanannya datang LAMAAAA banget. Iih gak banget deh. Hampir bete karena Latifah juga sudah teriak-teriak tak jelas. Padahal pengunjungnya ga banyak loh.<br /><br /><br />Akhirnya pesanan pun datang, Chicken Panine.. penampakannya tak seindah di menunya, hee.. dan menurutku rasanya standard banget. Hampir ga ngeh ini rasa apa sebenernya.. Suamiku si suka, padahal biasaaaa banget, not recommended lah.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVdgSCx7CI/AAAAAAAAAXk/zQMBs0AHyz0/s1600-h/New+Image.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVdgSCx7CI/AAAAAAAAAXk/zQMBs0AHyz0/s200/New+Image.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275225347715099682" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVcJb5zGUI/AAAAAAAAAXU/N-W_ol8lTCc/s1600-h/2.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STVcJb5zGUI/AAAAAAAAAXU/N-W_ol8lTCc/s200/2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275223855713163586" border="0" /></a>Steak T-bone datangnya lebih lama, jarak 15 menit dari Chicken Panine, pehliiis.. Ini apaan sih, kok makanan datangnya jam-jam an. Berhubung dah agak bete, ya males-males lah makannya, walaupun sebenernya rasanya enak. Lebih enak dari Ponderossa sih. Tapi baked potatonya kok aneh ya..<br />Ketika bill nya datang pun kita jadi agak kaget, soalnya ada tax 10%. Aneh ya, soalnya kan di Qatar hampir ga bayar pajak, kecuali makan di hotel gitu. Overall rate : 3!! Akankah datang lagi? NO (kecuali gratisan, hehehe..)<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-35415645141665374182008-11-29T01:43:00.000-08:002008-12-02T07:09:31.038-08:00Another Tool for LAZY MOM like ME!!Hehehe.. judulnya provokatif banget yaks? Ya.. ya.. emang harus kuakui, aku tidak sehebat FTM (full time mom), dalam mengatur "kehidupan" rumah tangga. Dalam artian, kebersihan rumah, masak-memasak, dan SETERIKA. Kalo dalam <a href="http://shantifahlevi.blogspot.com/2008/07/tolooong-seterikaan-menggunung.html">postingan terdahulu</a> saya menceritakan tentang murahnya menyeterika di laundry, sekarang saya menemukan tool baru:<br /><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STEQYpQzg_I/AAAAAAAAAWs/vyyrKvDUTcY/s1600-h/nc-j-2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 233px; height: 250px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/STEQYpQzg_I/AAAAAAAAAWs/vyyrKvDUTcY/s320/nc-j-2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5274014654206804978" border="0" /></a>Hehehe.. iye, garment steamer (gambar diambil dari <a href="http://www.southstarsupply.com/catalog/images/nc-j-2.jpg">sini</a>). Pertama liat ini (selain di toko tentunya), di rumah Mom ZZ. Wah, kayanya asyik tuh. Dan sebelum membeli, mom ZZ menyarankan untuk mencoba dulu steamer di rumahnya. Setelah dicoba-coba, oke dah!!<br /><br />Kita akhirnya beli di Carrefour, garment steamer yang ga bermerk lah, sekitar QR 250., 1400watt. Dan setelah lama beli baru bisa mencoba weekend kemaren. Hasilnya? WOW WOW .. jemuran 1 bulan bisa selesei dalam 4 jam, dan aku sangat PUAS!!!<br /><br />Emang sih, masih kalah sama hasil setrikaan laundry, yang kata Umi Rafi kurang sip juga, hehehe.. Tapi dibandingkan bila aku menggunakan setrika biasa, dengan tenaga yang sama, dan waktu yang sama, GARMENT STEAMER ini JAUH lebih efektif dan efisien.<br /><br />Fyi, dari jaman baheula (biasanya aku akan menyebut, jaman kadal, tapi berhubung diprotes suami, kuganti dengan istilah baheula, common amat yaks??), kalo aku setrika ga pernah aluss. Dan capeknya itu loh.. Hal yang sama terjadi ketika aku memarut kelapa, aku tidak suka karena kok rasanya capeeeek banget, jadinya kalo butuh santan dari kelapa aku blender aja kelapanya. Tinggal disaring dan beres deh!!<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-79992595074566075372008-11-27T08:03:00.000-08:002008-11-27T08:31:36.494-08:00Habis Gelap Terbitlah Terang..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SS7HYTGZkQI/AAAAAAAAAWk/SlOfTRycriE/s1600-h/1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SS7HYTGZkQI/AAAAAAAAAWk/SlOfTRycriE/s320/1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5273371433955332354" /></a>Judul juga merupakan doa bagi kami sekeluarga. Entahlah, sepulang dari mudik kemaren, selama November ini banyak musibah kecil yang terjadi dalam keluarga kami. Yang terutama karena Latifah sakit bertubi-tubi. <div><br /></div><div>Latifah yang sepertinya masih belum recover dari sakit sewaktu masih di Jombang, terpaksa harus bercapek-capek keliling Jakarta, sehari sebelum kita balik ke Qatar, dan akhirnya lemah pertahanan tubuhnya.</div><div><br /></div><div>Dimulai dengan batuk pilek yang sudah kami anggap penyakit minor, dilanjutkan diare yang parah selama hampir seminggu, yang diawali dengan gejala muntah-muntah. Alhamdulillah kemudian sembuh dan dia tidak kehilangan berat badan, karena kami membombardir dengan Babylite (oralit bayi), susu, tajin dan wortel rebus. Tentang tajin/ air beras ini, ada 3 dokter di Doha yang merekomendasikan, dan ternyata memang manjur.</div><div><br /></div><div>Tanpa kami duga, diare ternyata menyerang lagi, dan kali ini tanpa ampun. Latifah juga muntah terus-terusan dengan sedikit demam. Karena kami ketakutan akan terjadi dehidrasi, yang konon kalo sudah dehidrasi cairan infus pun tidak bisa masuk, kami berdua langsung memutuskan untuk dibawa ke rumah sakit.</div><div><br /></div><div>Karena hari Jumat, maka kita harus memanggil dokter dengan biaya khusus. Diagnosa dokter Latifah mengalami dehidrasi ringan karena berat badannya berkurang drastis. Langsung diperintahkan untuk opname untuk diberi cairan infus. Kami lega, karena sudah berada dalam penanganan dokter. Keadaan sudah diluar kendali kami. Alhamdulillah dia membaik dan sudah mulai mau minum susu lagi, walaupun sama sekali tidak mau menyentuh makanan.</div><div><br /></div><div>Stool test menunjukkan kalau Latifah terkena Rotavirus, sementara tes darah tidak menunjukkan adanya infeksi. Penanganan dokter hanya sekedar observasi saja agar tidak dehidrasi. Diare tidak diobati, dan dibiarkan keluar, hanya mengganti cairan tubuh dengan susu, infus, babylite. Kami berada di RS Doha Clinic (namanya memang aneh, Doha Clinic Hospital) selama 4 hari. Dengan setiap saat kami bebas berkeliaran di dalam dan di luar rumah sakit. Latifah pun bebas main-main di manapun.</div><div><br /></div><div>Alhamdulillah, kita pun akhirnya pulang dengan keadaan diare mampet pet. Yang terjadi selanjutnya adalah Latifah mengalami batuk pilek yang cukup hebat, sampai seperti mengalami sesak nafas, bunyi nafas grok-grok dan batuk pilek tanpa henti terutama di saat dini hari. Sebenarnya pada saat diare Latifah sudah batuk pilek, tapi sesekali di-nebulize sehingga berkurang. Tetapi pada saat di rumah, ternyata kumat lagi dan malah demam hingga 39,5 derajad. Sampai saat ini adalah demam tertinggi yang pernah dialami Latifah.</div><div><br /></div><div>Tiap waktu kita kompres dia, dengan dipakaikan topi basah. Hehehe.. soalnya kalo lap basah diletakkan di dahinya mana mau dia. Demam tinggi dan batuk parah tetep aja main-main, aktif dan cerewet. Kita lega sekaligus miris juga melihatnya. Lega karena tetep ceria, miris karena tidak mau beristirahat. </div><div><br /></div><div>Periksa ke dokter yang kedua kali dokternya (Doha Clinic), ikutan bingung. Malah kita disuruh beli nebulizer yang pada awalnya katanya tidak boleh diberikan tanpa pengawasan dokter, untuk bayi di bawah 2 tahun. Kemudian diancam akan diopname lagi kalau ga sembuh. Waduh, pie toh? terus terang, we had enough dengan Doha Clinic.</div><div><br /></div><div>Setelah kita beli nebulizer baru kepikiran cari 2nd opinion. Ke dokter Latifah yang biasanya. Dr. Ahlam. Di klinik itu, Latifah di-nebulize lagi, tes ingus dan tes darah. Hasilnya terkena virus apaaa gitu. Saking sudah lemes denger tangisan Latifah yang kejer sampe lupa. Padahal saat opname, disuntik infus ato tes darah tidak sekencang ini menangisnya, mana darahnya terlihat kental sekali sehingga susah keluar, DUH!!</div><div><br /></div><div>Oleh Dr. Ahlam kita tidak boleh memberikan nebulizer di rumah, diganti obat saja tanpa antibiotik, karena bukan bakteri. Alhamdulillah, 3 hari ini sudah membaik Latifah, walaupun masih batuk-batuk. Setidaknya kalo malam sudah nyenyak tidurnya dan tidak terbangun-bangun kalau batuk. Sebelumnya tiap jam 3 pagi selalu menangis karena sesak nafas sampai ngik-ngik..</div><div><br /></div><div>Semoga cepat sembuh ya nak.. dan tidak sakit-sakit lagi... Amin. (Cuti bunda tinggal 1,5 hari, dan cuti ayah tinggal 1,6 hari)</div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-89052108883174012782008-11-05T23:26:00.000-08:002008-11-25T22:31:01.440-08:00Mudik 2008 - BaliKita mendarat di Bali jam 10.45. Dari atas sudah terlihat indaaah sekali, yang mengerikan, saat pesawat akan landing serasa akan mendarat di laut, karena bandaranya emang mepet laut, hehehe.. Sampai di bandara kita langsung mengambil brosur-brosur yang ada di pengambilan bagasi. Seperti yang di Lombok, kita merencanakan langsung menyewa mobil 2 hari untuk klinong-klinong. Brosur persewaan mobil dan tur banyaaaak sekali, dan harganya jauuuh lebih murah daripada Lombok. Oke, and the winner is : Suta Tour. Murah sekali sewa mobilnya, sehari cuma Rp 240,000 untuk 8 jam, termasuk bensin dan sopir, mobil Suzuki APV. Persewaan lainnya sekitar Rp 350,000.<div style="text-align: justify;"><br />Kita makan siang di Solaria bandara (so-so lah rasanya), sambil menunggu mobil datang. Setelah datang, kita langsung berkeliling Bali. Dan karena sudah siang, Pak Wayan (sopir + guide) menyarankan kita ke Tanjung Benoa, Pantai Nusa Dua, GWK, dan Uluwatu.<br />Di Tanjung Benoa kita menyewa Glass Bottom Boat, agar bisa melihat keindahan laut tanpa nyemplung. Wah di sini aku saltum pake rok, karena harus naik perahu yang berada agak ke tengah pantai. Untung di situ juga dijual kaos-kaos dan celana Bali, jadinya aku celana 3/4 trus<br />langsung aku pake aja. Rangkepan critanya. Dan karena kita ke Bali sehari setelah banjir besar di Denpasar, jadi air lautnya keruh, dan kita tidak bisa melihat karang dan ikan dengan jelas. Ya.. tapi lumayan lah walaupun agak pusing karena ketika melihat ke bawah perahunya goyang dombret.<br /><br />Setelah itu suami mencoba paraisailing. Aku mah males, kan sudah pernah dulu. Beliau si kliatan<br />asyik di atas, yaa.. I know the feeling. Dan sebenarnya ada yang baru, yaitu Flying Fish. Jadi macam perahu karet bebentuk ikan pari yang ditarik boat sehingga bisa terbang. Ini untuk 2 orang ditambah ada satu penjaganya yang berdiri.. Ho..ho..ho... whatta stunt!!<br />Kelar di Tanjung Benoa kita menuju Nusa Dua. Di komplek ini banyak terdapat hotel-hotel bagus, sehingga kalo mau masuk lokasinya mobil harus diperiksa dulu. Di pantai Nusa Dua ini hampir ga ada ombak, dan agak kotor.<br /><br />Tapi banyak juga yang berenang-renang di situ ato sekedar berendam, baik domestik maupun asing. Yang asyik di situ banyak juga penjual yang menjual kupat sayur. Kalo aku lihat si semacam rujak mungkin ya. Hampir mau nyobain, berhubung si penjualnya juga juga nasi bungkus yang isinya babi, ya aku cancel deh. Hehehe.. orangnya mengerti kok.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRKjmU61KFI/AAAAAAAAAUk/r0FyZkIU7Gk/s200/n626303225_1110123_5630.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265450793195350098" border="0" />Dari pantai Nusa Dua kita menuju GWK (Garuda Wisnu Kencana??).<br />Yah, katanya kalo jadi si akan menjadi monumen tertinggi gitu. Aku hanya duduk-duduk aja di sekitar situ karena dah capek. Kok dah capek sih? Hellooow.. kan tadi pagi masih di Lombok, jalan-jalan dan renang pulak. Akhirnya ya foto-foto sama barong kecil aja. Yang lucu, ada mbak-mbak yang ketakutan sama barongnya ketika bergerak. Walah, itu kan dalamnya manusia mbak, hehehe...<br />Pemandangan dari tebing GWK bagus sekali, melihat part of Bali di bawah.</div><img src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRKpwC8YbYI/AAAAAAAAAU0/wooGApcyJ2U/s320/1.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265457557238476162" border="0" /><br /><div style="text-align: justify;">Dari GWK kita menuju Uluwatu, mau melihat pertunjukan Tari Kecak. Sudah diperingatkan jangan memakai kacamata ato hiasan rambut karena banyak monyet di situ. Tiket pertunjukan Rp 50,000 per orang, dan yang nonton 500 ada mungkin ya. Katanya si pertunjukan ini setiap hari gitu.<br /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRKsD3Fh5iI/AAAAAAAAAVE/x4xNKTPHhxA/s320/3.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265460096676259362" border="0" /><br /><img src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRKmO4DPIoI/AAAAAAAAAUs/05JImpnKj5A/s200/n626303225_1110125_6113.jpg" style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265453688843870850" border="0" />Memasuki arena Tari Kecak, kita harus naik lagi, dan yang bikin kaget, ada monyet mau merampas jilbabku.. Heeiii.. dasar monyet, ini mah bukan hiasan rambut tauuk!! Hihihi.. cukup kaget juga sih, alhasil aku jalan makin dempet sama suami.. takuuuut.<br />Pertunjukan dimulai jam 6 sore, dan selama itu kita melihat pemandangan Uluwatu baguuus sekali. Ombak yang super besar menghantam tebing Uluwatu membuat hati ikutan berdebar. Suaranya itu loh.. Sunset sempat terintip sebentar sebelum tertutup awan. Akhirnya on time pertunjukan pun dimulai dengan datangnya dukunnya dulu.<br />Ketika memasuki arena tari kecak kita sudah diberi panduan tentang apa isi tari kecak ini. Panduan ini dalam berbagai bahasa loh. Salut untuk Bali yang serius dalam pariwisatanya. Dan singkat cerita, Tari Kecak ini sangat bagus. Harus dilihat deh kalo ke Bali. Dari dulu ke Bali belum sempat lihat soalnya.<img src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRKqxjdniiI/AAAAAAAAAU8/b9L5szDASXI/s320/2.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265458682659310114" border="0" /><br />Setelah itu kita langsung pulang, menuju hotel di kawasan Kuta. Saking kecewanya sama hotelku yang ini sampe ga inget nama hotelnya apa. Hotel lain sudah full book, karena masih musim liburan lebaran, jadi seadanya gitu kita pilih hotel. Sebenarnya sudah bintang 3, dan kamar kita termasuk yang suite. Tapi keadaannya bener-bener mengecewakan. Overpriced!!. Sarapan juga bener-bener seadanya gitu, duuuuh.. nyesel pokoknya. Dulu aku pernah menginap di hotel melati di Kuta juga, tapi keadaannya hampir sama dengan hotel ini. Minus kolam renang sama buffet breakfast ajah. Tapi juga buffet breakfastnya mengecewakan, dan kita ga sempat renang. Halah intinya kecewa deh.<br /><br />Nyampe di hotel kita ga istirahat tetapi cari makan dulu. Ini yang nyebelin, karena aku kurang tau makanan halal di Kuta, akhirnya kita beli KFC. Ya sodara-sodara, jauh-jauh ke Bali -Indonesia hanya makan KFC. Dan ternyata, kok masih enak KFC Qatar yah??<br />Hari ini Latifah sudah mulai parah batuk pileknya. Yang mengherankan, kalo di Qatar tiap batpil dikasi saline drop sama paracetamol aja sudah sembuh, tetapi di Jombang malah makin parah dia. Akhirnya dikasi obat dokter deh..:((. Dan malamnya pun sekitar jam 1 dini hari aku tiba-tiba sesak nafas. Walah, padahal aku sudah tidak ingat kapan terakhir sesak nafas. Lama sebelum nikah pun juga ga pernah kambuh lagi. Akhirnya kita ke UGD deh, di Denpasar, pake taksi dari hotel. Sampai UGD dipasang oksigen dan nebulizer. Alhamdulillah langsung plong. Kata dokter alergiku kumat. Yah emang di Indonesia ini aku terpajani asap rokok + AC lumayan sering, kecapekan pula, jadi ya gitu deeh.<br /><br />Hari ke-2 di Bali kita dijemput Pak Wayan jam 10 dari hotel. Aku sudah berencana ga mau capek-capek ah, daripada sesak nafas lagi. Kita langsung menuju Kintamani, dan dalam perjalanan kita mampir ke MAS, tempat pengrajin kayu, CELUK, tempat pengrajin perak, dan pulangnya mampir ke SUKOWATI.<br /><br />to be continued..<br /><br /><span style="display: block;" id="formatbar_Buttons"><span class="" style="display: block;" id="formatbar_JustifyFull" title="Justify Full" onmouseover="ButtonHoverOn(this);" onmouseout="ButtonHoverOff(this);" onmouseup="" onmousedown="CheckFormatting(event);FormatbarButton('richeditorframe', this, 13);ButtonMouseDown(this);"><img src="http://www.blogger.com/img/blank.gif" alt="Justify Full" class="gl_align_full" border="0" /><br />26.11.08<br />Setelah vakum hampir sebulan, kembali diupdate yah ceritanya. Maaf karena Latifah sejak mudik sakit terus. Dan sebenernya hari ini masih sakit...<br /><br />Eniwei, perjalanan belanja hari kedua bener-bener menyebalkan. Pertama karena harga barang setelah ditawar 50% pun ternyata masih lebih mahal, dan kedua kualitas barang di pasar Sukowati bener-bener jelek. Capek Deh.<br /><br />Untuk menebus kemangkelan itu, Pak Wayan mengajak kita ke KRISNA, di jalan Nusa Dua Denpasar. Asyiiik.. ternyata di situ dijual barang-barang untuk oleh-oleh dengan harga pas sesuai dengan kualitas. Dan dari Krisna inilah aku tau bahwa perak di Celuk jauuuh lebih mahal (padahal sudah ditawar 60%!!). So, bagi yang akan beli oleh-oleh, silakan aja mampir ke KRISNA.<br /><br />Malamnya kita makan di Jimbaran. Dasar penakut ya, yang seharusnya menikmati sajian bakar-bakar yang enak, tetapi malah stress karepe dewe, karena mendengar deru ombak yang gedeee.. Hiiii.. mana gelap lagi. Au aah..<br /><br />Hari ketiga kita cari baju yang size nya super besar buat ibu mertua, tapi tidak ada. Informasi dari teman ada di sekitar Legian, tapi oooh.. dikelilingi berkali-kali tetep ga ketemu ya sudah. Trus ke Joger juga, di situ tak disangka ketemu temen kuliah Akuntansi Unair 99. Dunia emang sempit, hehehe..<br /><br />Oke, segini aja ternyata lanjutannya..<br /></span></span></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-32595865413430821272008-11-04T23:35:00.000-08:002008-11-05T06:16:05.446-08:00Mudik 2008 - Lombok<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFu1JZD2sI/AAAAAAAAAUc/iERN-QifSy4/s1600-h/n626303225_1105003_5808.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFu1JZD2sI/AAAAAAAAAUc/iERN-QifSy4/s320/n626303225_1105003_5808.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265111298705971906" border="0" /></a><div style="text-align: justify;">Sekitar pertengahan October, melihat keadaan Latifah yang lengket ket sama eyang mama, maka kita memutuskan untuk meneruskan rencana Hanimun.. Sebelum berangkat ternyata si baby girl dah mulai batuk dan pilek, dan mama pun kuberitahu kalo biasanya hanya kukasih saline drop dan paracetamol kalo lagi demam.<br /><br /></div><img src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFuCL79XeI/AAAAAAAAAUU/mHsBAMhyClI/s320/n626303225_1105002_5583.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265110423215889890" border="0" /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oke, H-1 kita nginep di hotel bandara di Surabaya, karena kita ambil flight 06.20. Pagi bangettss, dan murah banget. Cuma Rp641.000 untuk 2 orang by Citilink, Surabaya - Lombok. Dan gara-gara murah, bagasinya harus bayar sendiri, Rp 5,000 per kg.. HAAA... HAAA.. Kursinya sempiiiit, dan yang paling bikin hahahaha.. ternyata tas kita dirusak orang. </div><img src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFtADSBHuI/AAAAAAAAAUE/Tiwu9choyv4/s320/n626303225_1104974_9738.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265109287021125346" border="0" /><div style="text-align: justify;"><br /></div><img src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFogv3P1eI/AAAAAAAAATs/KbIedYRftTE/s200/n626303225_1105001_5362.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265104351186114018" border="0" /><div style="text-align: justify;">Okey Lombok starts. Di bandara Selaparang, setelah mengetahui tas kita dirusak, kita langsung laporan donk. Untung isinya cuma dirty laundry. Dan maksud membawa tas emang buat tempat oleh-oleh gitu. Anyway, kita meng-cancel laporannya karena hanya tinggal di Lombok semalam. Males, lagian juga tas murahan. Ga worth it, walaupun privacy serasa diinjak-injak. Duuuh.. kejadian di negeri sendiri kayak gini. Di airport banyak tersedia jasa rent car, maka kita sewa aja mobil seharian dengan tema Sasak Tour. Mobil Kijang kapsul, dengan harga Rp 550,000 termasuk sopir dan BBM.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keluar bandara kita sarapan, dan karena bertepatan denga Lebaran Topat (emang hari itu H+7 Lebaran), maka banyak warung enak yang tutup. Ya sudahlah, yang penting sarapan makanan Indonesia. Dan ternyata kurang mengesankan, karena aku pesan RAWON (YA IYALAH, secara rawon bukan masakan Lombok, hehehehe..).</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah kenyang kita memulai Sasak Tour. Sepanjang perjalanan hijauuu.. dan baguuus.. sampai akhirnya kita sampai ke Desa ..... (maaf lupa), tempat kerajinan tembikar. Yah, kita bilang si kualitasnya masih kurang lah, tapi demi Lombok, kita beli guci yang ada hiasan daun pisang (beneran). Kemudian menuju tempat tenun songket asli, kalo ga salah Desa Sukarare. Ya disitu dijelasin gitu cara bikin songket, dan kalo perempuan di situ harus bisa tenun songket agar bisa menikah. Songketnya ya bagus-bagus lah, tapi karena tenun tangan harganya cukup mahal, Rp 500,000 ke atas. Dan (sekali lagi) demi Lombok, suamiku beli peci tenunan. Hehehehe...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><img src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFo84DMaOI/AAAAAAAAAT0/9EuQNJWd-Ww/s200/n626303225_1104983_1470.jpg" style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265104834420041954" border="0" /><div style="text-align: justify;">Setelah make a pee, kita lanjutkan perjalanan ke kampung Sasak asli. Di mana rumah-rumah suku Sasak yang "tradisional" berkumpul. Hihihihi... bagus juga si rumahnya. Walaupun hanya beratap ilalang, tapi ajaibnya di dalam adeeem. Tapi agak "gimanaaa" gitu waktu dijelasin kalo mereka ngepel lantai rumahnya pake kotoran kerbau, secara dengan pedenya aku telah menyentuh-nyentuh lantainya with my bare hand.. Waaaaa... (maaf bagi Sasak-ers jangan tersinggung ya).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di kampung Sasak ini dijelaskan kalo mau menikah mas kawinnya bisa beberapa ekor kerbau, malah kalo mau menikah dengan orang luar kampung Sasak, maka mas kawinnya bisa nambah beberapa ekor kambing, sapi.. banyak dan ribet dah pokoknya. Di sini aku beli gantungan kunci Sasak karena sungkan telah foto-foto di dalam rumah penjualnya. Trus juga akhirnya aku beli kain songket yang (mereka bilang) tenunan tangan. Muraaah, Rp 270,000. Tapi sodara-sodara.. penonton kecewa., ternyata ITU PALSU!! Ya Allah, tega bener mereka sih. Suamiku si sebenernya tau kalo itu tenunan mesin, karena beliau dulu hidup di Balikpapan, jadi tau tentang songket, tapi diam aja karena yaaa.. you know lah. Hmm... rada kesel benernya. ..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dari kampung Sasak, kita lanjutkan perjalanan ke pantai Kuta Lombok. Kita lunch dulu di hotel apaaa gitu, dengan menu Ayam Taliwang dan Pelecing kangkung. Pelecing kangkungnya bener-bener nendang. Suapan pertama.. waaa.. segar dan enaks.. langsung aja nafsu makannya.. tiba-tiba.. BRRRRR... wajah memerah (kata suami) dan keluar api dari mulutku.. (okey..agak hiperbola emang) waaa.. tapi bener kok, pedesnya itu loh. THE MOST PEDES FOOD I ever taste. Ya Allah.. sampai menangis beneran aku di meja makan. Setelah reda kok ya masih coba makan pelecing kangkungnya to yo.. Ya jadi nangis lagi deh.. Dasar kapok lombok!! Kata sopirnya, kalo ga kuat pedes, langsung bilang di awal kalo ga pedas. Ooo.. gitu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentang Ayam Taliwang, ayamnya keciiiil banget.. Enaks si, tapi kok keciiil. Ternyata default ayam taliwang itu pake Ayam Kampung usia 3 bulan. Ya Allah, kasian banget, kaya ga tega gitu ngliatnya, masi baby. Sejak itu kita memutuskan tidak makan ayam taliwang lagi. Bumbunya boleh lah diadaptasi nanti, not the chicken. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pantai Kuta Lombok, masi sangat virgin, dan (uhuk..uhuk..), bau. Okelah, foto-foto bentar mumpung dah di sini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata pak sopir, Lombok itu Bali 25 tahun yang lalu. Yaaa.. ada benernya, secara infrastruktur masi belum bagus dan belum begitu komersil. Keindahan alamnya tapi emang bolehlah.. Sedikit dipoles dan dibersihkan pasti lebih laku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><img src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFsVeX3n0I/AAAAAAAAAT8/0Omeqq6GmpE/s200/n626303225_1104992_3372.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265108555559051074" border="0" /><div style="text-align: justify;">Tour sudah usai, dan sekarang kita menuju hotel. Dalam perjalanan kita berhenti di sentra mutiara. Wah.. akhirnya aku dapat juga mutiara hitam di sini, yang sayangnya katanya berasal dari Hawaii.. hahahaha... Menurut mereka, kalo ingin beli mutiara yang berkualitas, harus di toko-toko. Kalo yang ditawarkan di pantai atau jalan-jalan kata mereka kualitasnya jelek. Okelah kalo gitu, dasar wanita aku wanita, main borong aja tu mutiara. Ternyata emang mutiara yang dijual di pantai muraaaah. Dan aku juga ga bisa liat kualitasnya, ga ahli sih. Dan juga dijual mutiara murah di Bandara Selaparang, yang juga cukup murah. Wah bete nih jadinya. Ga tau beneran ga si tentang kualitas-kualitas mutiara itu, sama aja deh kliatannya..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hotel kita di daerah Senggigi, dan karena (once again), Lebaran Ketupat, ramenya Masya Allah.. Katanya orang seluruh Lombok pada saat itu emang sengaja berkumpul di Senggigi. Yah, maksud hati liat sunset gagal deh.. nyampe hotel dah malam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><img src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRFta6vgpyI/AAAAAAAAAUM/DX47-rcdz-4/s200/n626303225_1104975_9921.jpg" style="margin: 0px 10px 10px 0px; text-align: center; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265109748585375522" border="0" /><div style="text-align: justify;">Sheraton Senggigi is so nice, dibikin taman-taman dengan beberapa pohon yang sudah amat tua juga dibiarkan di situ. Hii.. kadang bikin spooky sih. Tapi kita makan malam di luar, di Cafe Yessy. Kita ke sana naik Cidomo (paduan antara cikar, dokar mobil). Yee.. maksud hati motoin kudanya, malah kudanya kaget melompat kena blitz. Di cafe Yessy, suamiku makan ikan bakar yang besaaar. Katanya si enaks, secara aku kurang doyan perikanan. Sementara aku pesen nasi campur dan sate (serakah ya??). Again, nasi campurnya ada paha ayam taliwang yang masih baby.. huhuhuhu.. lama-lama sedih deh ngliatnya.. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pagi hari kita jalan-jalan di tepi pantai, gandengan tangan dan manja-manja an (ga boleh ngiri yah??). Yup, belakang hotel ini langsung pantai yang bersih. Dan ditawari naik perahu ke Gili Trawangan. Berhubung hari ini mau ke Bali ya dengan amat sangat menyesal kita ga ke sana. Setelah itu kita berenang, dan sempat main perosotan gitu. Alamak, sumpah sempat panik pas merosot di situ. Hahaha.. dan setelahnya pun kita sarapan. Sarapannya aku bilang ga enak ah. Baik Indonesian Foodnya maupun western. Di Surabaya hotel bintang 3 aja udah enaks banget sarapannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelar sarapan kita foto-foto sambil minta barang-barang dibawa ke lobby. Kita mau check out. Pesawat ke Bali jam 10.15. Merpati, dengan tiket seharga Rp 400.000 per orang. Perjalanan dari hotel ke bandara cuma sekitar 15 menit, dan pesawat on time. Horeee.. Let's go to BALI!!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*** Latifah mulai sakit beneran pada hari pertama ditinggal ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-48336184929900757002008-11-04T00:32:00.001-08:002008-11-04T07:43:34.291-08:00Mudik 2008 - Jombang Surabaya & Tulungagung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBo8XHG1aI/AAAAAAAAATc/_LI-Tk8xQ50/s1600-h/DSC00202.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBo8XHG1aI/AAAAAAAAATc/_LI-Tk8xQ50/s320/DSC00202.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264823350601373090" /></a><div style="text-align: center;">Makanan Jawa bangetttss di Tulung Agung, hehehhee.. yummy..<br /></div><div><br /></div><div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBnTpkPa8I/AAAAAAAAATU/Hyl2LqGm9JA/s1600-h/6.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 133px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBnTpkPa8I/AAAAAAAAATU/Hyl2LqGm9JA/s200/6.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264821551669144514" /></a><div style="text-align: center;">Foto bareng gank kuliah<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBm-nvdbmI/AAAAAAAAATM/riZcV7z-zuc/s1600-h/M%27+Budi+n+us...JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBm-nvdbmI/AAAAAAAAATM/riZcV7z-zuc/s320/M%27+Budi+n+us...JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264821190402076258" /></a><div style="text-align: center;">Dengan M' Budi di Cafe Hennesy.. waitressnya itu loh!!<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBm2Vabk2I/AAAAAAAAATE/CTOkEMz3FBk/s1600-h/Ibu-ibu+gendut+bersatu+di+sutos.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBm2Vabk2I/AAAAAAAAATE/CTOkEMz3FBk/s320/Ibu-ibu+gendut+bersatu+di+sutos.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264821048043082594" /></a><div style="text-align: center;">Dengan Budhe Devy di Sutos, hehehe.. kumpulan ibu-ibu ndut<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBmtLXe_fI/AAAAAAAAAS8/QWgZGEunOF4/s1600-h/4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBmtLXe_fI/AAAAAAAAAS8/QWgZGEunOF4/s320/4.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264820890727546354" /></a><div style="text-align: center;">ganks..</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;">.<br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBiVP0rAII/AAAAAAAAAS0/urh-cRj-r2M/s1600-h/bersama+eyang+di+pendopo.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SRBiVP0rAII/AAAAAAAAAS0/urh-cRj-r2M/s320/bersama+eyang+di+pendopo.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264816081560338562" /></a><div style="text-align: center;">Foto dengan eyang papa dan eyang mama di depan pendopo Jombang..<br /></div></div><div><br /></div><div><br /><div style="text-align: justify;">Okey, ritual mudik aku tiap tahun adalah ke Tulung Agung dan ke Jombang, why? ya karena di situ semua sodara pada ngumpul.<br /><br />Di Tulung agung yang paling aku kangenin adalah tempe goreng dan sayur lodeh kacang tolo-nya. Hmm.. rasanya serasa alamiii gitu. Kita sekali aja ke Tulungagung, ikut pertemuan keluarga besarnya. Pas pulang sempat mampir beli Tahu Teknya (which we think, mine is better) dan tahu kuning di Kediri yang emang maknyus.</div><div style="text-align: justify;"><br /><br />Di Surabaya kemaren hanya bertemu konco-konco saja. Ada suatu hari yang aku bertemu dengan 3 shift temans. Shift pertama bertemu mbak kos di Unair dulu.. halo mbak Budi, apa kabar?, kemudian disambung dengan pertemuan dengan gank kuliah.. Yang bawa baby ada 2 hehehehe...Ketemuan kita ini di TP, di cafe Hennesy, deketnya 21 lama. Ga tau sekarang namanya berubah jadi apaa gitu lupa.<br /><br />Lil' bit story about this cafe. Kemaren milih cafe ini karena ini yang paling kosong dan ada sofanya dimana Latifah (supposed to be) bisa glundungan. Ternyata baru sadar kalo waitressnya cantik-cantik semua dan (ehm.. ehm..) bercelana pendek yang miniiii.. Waaa.. sexy bo. Dasar mata Arab, biasa ngliat yang ketutup-tutup di sini, jadi agak gimanaaa gitu ngliat yang mini-mini gitu. Awalnya pas di cafe ini agak takut ya, jangan-jangan isinya minuman keras semua, namanya aja Hennesy, tapi ternyata tidak kok. Malah kayanya ga ada minuman kerasnya. Haram Jaddah!! Tentang rating F&B nya ya begitu deh.. berhubung lagi ga minat western food ya agak wegah juga makannya. Di samping kita sudah lunch di PRIMARASA, hello... yang masih enak beneur!!! I love Indonesian Food! Kita akhirnya juga foto-foto di M studio sebrangnya cafe Hennesy.<br /><br />Flash back ke Primarasa, kita makan tumis kangkung, pepes bandeng, ayam bakar, calamari, dan apa ya.. lupa deh, pokoknya sampe bungkus-bungkus gitu.<br /><br />Setelah kelar berhaha-hihi sama temen-temen, kita beralih ke SUTOS, ketemua di Restoran Ria Indonesia. Di sana bertemu Budhe Devy.. Beliau nih aslinya penduduk Qatar tapi sudah dideportasi, atas keinginan sendiri. Sementara suami masih bekerja di sini. Duh budhe.. ga sakno mas Jason ta?? Terakhir ketemu beliau ini kita sama-sama hamil dan gendut. Dan sekarang ketemu sudah sama-sama punya baby dan gendut (iiiih, kok gendutnya tetep siih? hahahaha..).<br /><br />Kedua kalinya ke Surabaya kita pergi tanpa Latifah, karena paginya mau hanimun ke Bali Lombok. Yah ga perlu diceritakan karena isinya menemani suami belanja.<br /><br />Yang ketiga ke Surabaya kita mampir dulu di RAWON NGULING. Horeeee... akhirnya menemukan juga rawon yang nendang. Aku pesan Rawon Buntut.. hmm.. sedap, suami Rawon Dengkul (terinspirasi Bulalo Filipin), dan adekku Rawon Iga. Waaa... enak dan empuuukkkss..<br /><br />Setelah itu kita jalan ke Galaxy Mall sampe malam, dan malamnya bertemu Ibu Dini, sang juragan Tupperware di Mercure Hotel.<br /><br />Oke, sampai di sini dulu, ada kerjaan yang menunggu.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*** Tambahan : selama di Jombang, tak henti-hentinya kita mengkonsumsi duren. Tercatat mungkin ada 4-5 kali kita beli duren monthong. Hua hahahaha.. kembung ya kembung deh..:))</div></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-63091007819491420092008-10-30T07:38:00.000-07:002008-10-31T19:39:50.992-07:00We're back!!Alhamdulillah.. setelah melalui perjalanan darat laut dan udara (eh, minus laut dink.. tahun kemaren yang pake perjalanan laut), kami sekeluarga kembali dengan selamat, sehat wal afiat, baik jasmani, rohani maupun kantong (apa siih??).<div><br /></div><div>Terimakasih kepada semua pembaca setia yang rajin mengunjungi blog ini, terutama budhe.. yang akhirnya berhak mendapatkan PETIS, hehehehe.. (gak dink, ini emang titipan beliau), dan mohon maaf karena lamaaaa ga update.<br /><div><br /></div><div>Ternyata sodara-sodara, perjalanan bawa bayi itu capeeek. Jadi wegah nih kalo mau jalan-jalan lagi.. ( tuk mommy Izza.. mungkin kita undur diri dari planning jalan-jalan tahun depan nih..). Bawa bayinya capek, palagi bawa bawaannya itu.. aaaaa...</div><div><br /></div><div>Kita sampai di Doha tanggal 28 Sept jam 5 pagi, dan setelah usaha terakhir sms bos untuk tambahan cuti sehari yang tidak dikabulkan, akhirnya kita bertiga terkapar di rumah (HOME SWEET HOME!!!) yang herannya tidak begitu berdebu. Dan seperti yang telah direncanakan dan diundangkan, tgl 29 kita langsung mengadakan arisan. Semua cutlery sudah dipersiapkan sebelum mudik, makanan pesan ke Bu Tami dan snack ke Tante Dolphin. So far seems okay. Pada hari H, aku pulang kantor segera mempersiapkan semuanya, jemput Latifah dan arisan. Arisan selesei, teler lagi lah kita, jam 8 dah bobo.. hehehe.. masi ikut jam Indonesia bo.. tapi untungnya jam 4 bangun sudah pada segar semua, terutama bayi satu whalah whalah itu.. hehehe..</div><div><br /></div><div>Seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya, sekarang kita ga punya pembantu, dan Latifah di nursery lagi. Ya Allah.. 2 hari pertama di nursery kaya nightmare bagi dia. Tiap sore aku jemput matanya selalu mbendul, kebanyakan nangis kayanya. Kalo siang aku telp si katanya Latifah tetap aktif dan main-main kalo di nursery, tapi kalo pagi aku antar ato jemput horror rasanya. Habis nangisnya itu loooh.. deuuuh.. mengulang lagi deh hari-hari pertama ini. Dulu kalo ga salah dia penyesuaian di nursery 2 hari aja tuh.. Nah kali ini ga bisa ngecek, soale baru 2 hari di nursery dah libur lagi. Jadi minggu depan baru mulai lagi. Yah namanya juga sudah mulai kenal orang.. sabar ya naak..</div><div><br /></div><div>Alhamdulillah lagi, ada pembantu freelance yang bersih-bersih rumah, cuma sekitar 3 jam aja per hari dan 3 kali seminggu.. </div><div><br /></div><div>Berhubung cerita mudik ini disertai honeymoon ke Bali dan Lombok, nanti akan saya urutkan satu persatu ceritanya, sbb:</div><div><ol><li>Jombang, (no longer) Home Sweet Home, foto di <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1564159256#/photo.php?pid=1104565&id=626303225">sini</a></li><li>Surabaya & Tulung Agung</li><li>Lombok</li><li>Bali</li><li>Wisata Kuliner</li><li>Souvenirs</li><li>Jakarta (akeh nyamuk e!!)</li><li><a href="http://tupperwareqatar.blogspot.com/">Tupperware Qatar, </a>bagi penggemar tupperware, silakan klik link <a href="http://tupperwareqatar.blogspot.com/">ini</a></li></ol><div>Oke.. Insya Allah minggu depan akan saya tulis satu persatu disertai foto-foto sebagian. Full foto rencananya akan saya pasang di facebook saja, karena lebih mudah.</div></div></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-36143542567189599492008-09-29T21:04:00.000-07:002008-09-29T21:29:37.742-07:00Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin..<div style="text-align: justify;">Alhamdulillah.. setelah melalui perjalanan selama 22 jam, akhirnya kita sampai di rumah. Capek tapi seneeeng banget.. apalagi eyang mama dan papa.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">How's Latifah in the air? Well, she's fine. Emang Latifah malam biasanya bobo makanya pas berangkat jam 00.4o waktu Qatar (WQ) pun dia sedang terlelap. Kita pun menaruhnya di basket bayi. Sekitar pukul 5 dini hari WQ dia terbangun dengan menangis karena ternyata posisinya di basket tengkurap, dan gara-gara basketnya ditali makanya dia ga bisa angkat kepala, hehehe... setelah kuangkat pun dia tenang, mik susu dan bobo bentar di pangkuan bundanya. Selama perjalanan pun tenang hanya ngoceh tak karuan. Landing di Singapore juga ga rewel karena pas itu dia mau mimik. Take off juga fine. Dalam perjalanan Singapore Jakarta dia mulai rewel, akhirnya kutaroh di lantai pesawat, dan main-main sambil sobek-sobek majalah.. hihihi.. Sayangnya pas turun di Jakarta dia ga mau mimik mungkin karena kekenyangan di sewaktu transit maem nasi + butter, waah akhirnya nangiiis. Kasiaaan banget, karena pasti sakit telinganya.. Setelah di landasan dia pun tenang kembali.<br /></div><br />About Indonesian food, kita berpesta pertama kali di garuda lounge di soekarno hatta. Alamaak.. semacam kalap gitu.. hihihihi.. Mulai dari jajan pasar, bakso, somay, rendang, soto, nasgor, migor, es doger, dan yang paling nendang nih, Nasi Liwet, yang disajikan menggunakan daun pisang. Haaa.. sampe terharu biru deh (berlebihan.. I know..).<br /><br />Sampe Surabaya sekitar 20.30 WIB sudah dijemput adekku. Ini emang sudah big plan. Jadi kita bilang ke mama kalo kita berangkat tanggal 25 September, berangkatnya malam. Kita ga bohong lo.. kan kita berangkatnya malam hari (walau masih 24 sept) dan flightnya kan 25 sept dini hari.. jadi mama papa mengira kalo akan tiba di surabaya tanggal 26 september. Oke, setelah perjalanan ke Jombang sekitar 2 jam, kita tiba di rumah. Adek memang bawa kunci rumah, dan segera membuka kamar mama papa.<br /><br />Mama cuma komentar, Ya sudah kalo dah sampe rumah, kamar mama tutup aja lagi, mau bobo.. dan waktu itu Latifah yang kutunjukkan duluan. Hahahahaha.. langsung aja heboh kedua eyangnya. Langsung segaaar... dan menyerbu Latifah. Karuan aja dia nangis kencang, takuuut.<br /><br />Habis gitu rame ajah di rumah, eyang mama tau kalo Latifah masi asing makanya ga maksa gendong, cuma becandain aja.<br /><br />Singkatnya, sekarang Latifah sudah lengket sama eyang mama dan papa. Tapi dengan sodara-sodara mama dan papa masih takut, karena mereka agresif si.. pada langsung pengen gendong. Ajaibnya ketika kita mengadakan buka bersama dengan teman SMA, Latifah ga rewel dan mau aja digendong sama temen-temen (yang gendut, hehehehehe..)<br /><br />Fyi, kita mengadakan buka bersama 2 kali memang, tanggal 28 sept untuk keluarga. Menunya Masakan Padang (rendang, kare ayam, balado ikan, dan gulai kikil), Nasi Kuning lengkap (ayam goreng, perkedel), Soto Ayam, Sate Ponorogo. Takjilnya Es Menado sama Dawet Banjarnegara.<br /><br />Tanggal 29 sept untuk teman-teman SMA yang bisa dihubungi, menunya Lontong Kikil, Pecel Lele dan Gurami & Mujair, Ayam Panggang dan urap-urap. Takjilnya Es Degan Leci. Juga ada hidangan Tim Teng, yaitu Baklava, Kahwa (kopi arab), Buah Zaitun, dan Humus. Wuuuaaa... temen-temen pada shock merasakan hidangan Tim Tengnya hehehehe...<br /><br />Jombang rameee sekali, banyak kendaraan dengan plat luar daerah yang hilir mudik. Motor, becak, Mobil, Bemo, semuanya ada. Hihihi.. belum berani setir mobil lagi, ntar aja habis lebaran. Dan suasananya kok agak panas ya, global warming sudah merambah kemana-mana.<br /><br />Sudah segini aja iming-imingnya.. silakan Moms di Qatar bikin menu lebaran, sementara kita dan keluarga mau relax.. (kata temen : Jadi Madam.. hahahaha). Insya Allah kita akan hanimun karena Latifah sudah lengket sama eyangnya, dan akan diupdate lagi blognya.<br /><br />Foto-foto menyusul yah...Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-85023018844724417242008-09-21T22:36:00.000-07:002008-09-22T00:01:10.098-07:00Parcel & PR 10 Habits & Facts About Me<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SNcvRXkJvUI/AAAAAAAAAPI/onG8c8Hodjw/s1600-h/mamajasmine-tag%5B1%5D.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SNcvRXkJvUI/AAAAAAAAAPI/onG8c8Hodjw/s200/mamajasmine-tag%5B1%5D.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248715866153532738" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Di tengah persiapan mudik, ternyata dapat parcel dari <a href="http://jasminemama.blogspot.com/">Mama Jasmine </a>(parcelnya bagus loh...:) dan PR dari <a href="http://happyindohaqatar.blogspot.com/">Bu Amir</a>.. trimakasiiih...<br /><br />PR (berhubung ga begitu jelas ya copas aja dari Bu Amir)<br /><ol><li>Nama lengkap <span style="color: rgb(204, 51, 204);">Shanti Ekavianti Saroso</span>. Alkisah, namaku dulu hanya Shanti Saroso, tapi berhubung sejak jaman bayi emang udah genit, jadi ditambahin lah "Ekavianti" in the middle. Kata mama itu gara-gara aku sering nambahin nama sendiri, jadi sekalian di bawa ke pengadilan gitu untuk perubahan nama. Jadilah sekarang akte lahirku tebal, soalnya ditambah surat pengadilan.. hehehehe... Tentang nama ini, jadinya sering dikira orang India, dan kemudian ditanya agama apa. Sigh...</li><li>Aku adalah anak pertama dan hanya punya adek 1, baru lulus S1 bulan kemaren.. (Halo Om Pat..)</li><li>Suami adalah <span style="color: rgb(102, 0, 204);">Ferdian Farouq Fahlevi</span>, kerja di <span style="color: rgb(51, 51, 255);">Oryx GTL Qatar.</span> Di Qatar sering dipanggil Pak Farouq.<br /></li><li>Sementara kita hanya punya 1 baby girl yang walah-walah, <span style="color: rgb(153, 51, 153);"><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Latifah Husna Faiza</span>.</span>. hehehehe...</li><li>Sebagai kutu loncat (duh bangganya..), tercatat sudah 6 perusahaan yang pernah dihinggapi. Jaman kuliah adalah <span style="color: rgb(255, 102, 0);">PT MCS</span> (lupe apa kepanjangannya), perusahaan ini adalah milik Dosen UNAIR, jadi di situ aku bekerja sambil belajar.. (Many thanks to Pak Mbenk, Papi.. dan konco-konco semua). Job desnya mulai dari event organizer sampe jadi konsultan keuangan.. hahahahaha... Trus pindah ke <span style="color: rgb(255, 102, 0);">PT ORGINDO</span>, <span style="color: rgb(255, 102, 0);">PT LIMAXINDO.</span> Keduanya jadi akuntan. Pindah lagi di proyek <span style="color: rgb(255, 102, 0);">AUSAID-IAPBE</span> sebagai Distric Coordinator (di sini teman kerjaku seangkatan mamaku.. hahahaha..). Di Qatar pernah di <span style="color: rgb(255, 102, 0);">Schlumberger</span> dan sekarang di <span style="color: rgb(255, 102, 0);">Singapore Embassy-Doha</span>. Kenapa keluar dari SLB? ya karena dapat tawaran kerja di Sing-Emb.. lebih rilex kerjaannya (buktinya sekarang kerja disambi ngeblog.. hahahaha)</li><li>Hobiku membaca, makan yang enak-enak, travelling dan kata suami "social engineering" hahahaha.. apaan tuh? ya gitu-itu berkonco-konco ria..</li><li>Aku paling seneng kalo lagi berkumpul bertiga dengan suami dan baby, dan Latifahnya ga rewel. Duuh, bisa betah seharian rasanya... Juga kalo lagi jalan-jalan trus digandeng suami.. alamaak.. serasa romantiiiis gitu..</li><li>Paling benci sama ikan yang amis, diulik-ulik kehidupan pribadi, dan dikhianati donk!!</li><li>Aku ngeblog di blogspot diajak <a href="http://happyindohaqatar.blogspot.com/">Bu Amir</a> juga.. makasih ya bu? dulu di friendster ga seseru ini.</li><li>Harapanku, semoga semuanya baik-baik saja dan sesama manusia saling mengasihi dan memaafkan... <span style="color: rgb(0, 153, 0);">Peace</span> !!<br /></li></ol></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-56476454875645793272008-09-17T11:47:00.000-07:002008-09-17T12:33:36.491-07:00MUDIK 2008 (25 Sept - 27 Oct 08)<div style="text-align: justify;">Yiiiiihaaaa.... Horeeee....<br /><br />Akhirnya.. Insya Allah 7 hari lagi kami sekeluarga akan mudik. Well.. it will be the first time for Latifah.. and 2nd time for me.. Akhir-akhir ini serasa hidup tak bergairah.. di kantor juga bawaannya maleeees mulu (untung bos masi cuti, but he will be coming back on 23rd of September..).<br /><br />Bulan kemaren si bos bilangnya kalo salary bulan Sept bisa ditransfer tanggal 23/24 juga.. Alhamdulillah.. jadi sebelum pulang bisa diambil sudah. Bukannya apa, pengalaman tahun kemaren kita pulang ga bawa duit, taunya di Indonesia butuh banyak duit (ya iyalaaah).. jadinya harus tarik duit di ATM deh. Chargenya gedeee.. Mana ATM Indonesia kan sekali narik cuma 2,5 jt yah?? Ada info dari temenku kalo ambil duit di ATM Bank Commonwealth bisa 5 juta sekali tarik.. tapi ya.. kita kan tinggal di desa Jombang yang tertjintah.. masak harus ke Surabaya dulu kalo ambil duit? So, bagi yang mau mudik, either bawa Rupiah/USD dari sini (tuker aja di Habib Exchange),ato sekalian transfer duitnya ke Indonesia.<br /><br />Mudik 2008 ini sudah diisi banyak rencana. Dengan waktu tinggal yang sebulan lebih beberapa hari, kita sudah planning pergi ke Bali, Lombok, Jogjakarta (tbc, mungkin akan diganti ke Semarang) dan Padangan Bojonegoro. Tak lupa Jakarta, Surabaya, Malang dan Tulungagung, yang sudah merupakan kunjungan rutin acara keluarga. Belum lagi kalo Eyang Papa ngajak jalan, beliau kan paling suka tiba-tiba ngajak kemanaaa gitu. Gileee... banyak bener yaks?? Inilah akibat kalo 2 keluarga besar bersatu.<br /><br />Selain acara silaturahmi dengan keluarga besar dari Papa, Mama, Ibu, Bapak, tentunya juga sudah ada rencana dengan dengan teman-teman. Baik itu teman SMA, gank waktu kuliah, para sabahat dekat, teman kuliah, temen kerja, dan (calon) teman bisnis. Semoga semua niat baik itu semua terlaksana, amin.<br /><br />Semoga juga Latifah dan kita nanti sehat-sehat aja selama di Indonesia, soalnya banyak kejadian sudah, anak-anak temen pas mudik sakit.. alhasil mereka selama mudik ya berdiam diri di rumah..<br /><br />Tentang Latifah dan eyangnya.. waduh, sudah bener-bener tak tertahankan. Eyangnya yang selama ini hanya melihat Latifah melalui foto, video dan webcam sudah mempunyai rencana-rencana terhadap Latifah. Maklumlah, cucu pertama juga dari keluarga aku. Pada waktu akikah bahkan disiarkan live dengan ym dan pake proyektor, agar peserta akikah di Jombang bisa melihat kita di sini, hihihi.. Kemaren kita melihat juga ternyata sudah dibeliin Baby Walker (baru tau kalo orang Jawa nyebutnya Apollo.. hahahaha.. ga mudeng!!), sama kolam renang kecil. Trus Eyang Mama sudah rencana memberi maem Latifah kelapa muda dan agar-agar, tak lupa akan diajak jalan-jalan di pedesaan untuk liat sapi dan sawah (masak dah ngerti sih? hihihihi...). Dan tentang rencana kita ke Lombok dan Bali untuk berhanimun, Eyangnya sudah mendukung dengan sepenuh hati dengan menawarkan (dan setengah memaksa) agar Latifah ditinggal aja di Jombang. Hahahahaha... taulah ntar..<br /><br />Tentang makanan.. sudah gelap mata pokoknya, request macam-macam.. hehehehe.. Rawon, soto dok Jombang (btw, yang jualan sobatku sma loh), duren, es dawet, rujak cingur, tahu campur.. macem-macem deh sampe lupa.<br /><br />Di Indonesia mo dipuas-puasin nyalon juga. Apalagi di Jombang yah, murmer banget.. sebagai gambaran, di sini kalo potong rambut di City Center QR 80 (kurleb Rp 200,000), tapi potong di Jombang sama cuci blow cuma Rp 8,000. Hahahahaha... Jombang gitu loh.. Mani pedi sekitar 25-50rb, mandi lulur sekitar 50-100rb, pijat refleksi 25-50rb, facial 100-200rb. Wah.. sudah deh.. pengeeen pokoknya. Sekalian ntar di Bali juga mau memanjakan diri. Yang penting bisa ninggal Latifah agak lamaan, semoga aja nempel sama eyangnya.<br /><br />Packing sudah 80% siap, tinggal touch up sana-sini dan digembok. Bawaan kita nantinya 2 tas bagasi yang gede, 2 tas kabin, dan 1 tas ransel. Agak grogi juga bawa baby terbang pertama kali. Pengalaman teman ada yang babynya baik-baik aja, tapi juga ada yang rewel, hehehehe... siap-siaplah dengan worst case scenario.<br /><br />Selama sebulan lebih mudik mungkin tidak akan bisa update blog. ataupun balas email dan blogwalking, walaupun di rumah Eyang Mama sudah ada speedy. Untuk itu yang mempunyai kepentingan pribadi dengan saya bisa kirim pm dulu sebelum saya berangkat, agar bisa bertukar no hp Indonesia.<br /><br /><br />Akhir kata, saya dan keluarga Mohon Maaf Lahir Batin, atas segala kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak.. I'll see you soon!!<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-46819832010744983732008-09-16T06:57:00.000-07:002008-09-16T09:03:01.679-07:00Award IV<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SM-8FHfIRzI/AAAAAAAAAO4/vedeMvhcT2o/s1600-h/awardCute_red300.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SM-8FHfIRzI/AAAAAAAAAO4/vedeMvhcT2o/s200/awardCute_red300.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5246618887004899122" border="0" /></a><br />Trimakasih ke <a href="http://happyindohaqatar.blogspot.com/">Budhe Amir</a> yang telah menghadiahi Latifah award yang cute... seneeeng gitu deh.. Okelah singkat kata awardnya mau dilempar lagi ajah..<br /><br />And the Award goes to.... (deng deredeng deng deng...)<br /><ul><li><a href="http://nyonyamuda.blogspot.com/">Inez, si Mommy to be</a></li><li><a href="http://dlittleworld.blogspot.com/">Asha, teman Latifah</a></li><li><a href="http://ritaceria.blogspot.com/">Tante Rita</a></li><li><a href="http://buleto.blogspot.com/">Teh Poppy-Bandung</a></li><li><a href="http://farrelrabbani.blogspot.com/">Tante Deasy - Bpn</a></li></ul>Oke.. silakan dishare lagi yah..<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-90805197930315201492008-09-14T10:18:00.000-07:002008-09-14T23:18:17.226-07:00Bakso KAMBING<div style="text-align: justify;">Pecinta kambing,"Wah, di mana tuh belinya? enak ga??"<br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembenci kambing."Iyuuuh... wuek deh.. "</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hmm.. sodara-sodara.. sebagai penggemar <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">NON</span>-kambing, (kecuali kalo dimasak nasgor, sate dan gule a la Indonesia, yang ga bau kambing), tadi menu berbukaku adalah <span style="font-weight: bold;">Bakso Kambing</span>.. Kok bisa?? Hik..hik.. adalah suatu kesalahan pengidentifikasian daging yang membuatku memakannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah menemukan bakso (tanpa kuah, alias pentolnya) ter-enak di Qatar, aku pun kalap membelinya banyak-banyak, sayang penjualnya tidak serius berbisnis, hanya menjual bakso atas permintaan teman dekat, dan kalo ga capek (ayo mbak, bikin lagi yang banyak!!). Nah siang tadi pulang kantor mikir pengen makan bakso, dan ke Al Meera-lah daku, cari daging sapi atau tulang untuk kuahnya. Dan ga nemu. Yaweslah, pikirku akan pake kaldu blok maggie aja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sampe rumah bongkar-bongkar freezer akhirnya nemu seonggok daging kecil.. hurray!! ya sep lah, akhirnya kurebus daging itu untuk kuah baksonya, teuteup, dengan kaldu blok. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buka puasa tiba, kuracik baksonya. Mie kuning, sayuran, pentolan bakso dan sedikit daging yang kupotong-potong. Siram kuah dan bawang goreng (daun bawang ga nemu tadi). Dan slurrrppp... segar juga yak ternyata.. walaupun lemaknya agak kerasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah suami pulang dan ikutan makan bakso, nyeletuklah suami," ini daging kambing ya?". Walah.. bukan donk.. Setelah melalui debat kusir, akhirnya aku mendapat pencerahan.. Hik..hik.. ternyata emang daging kambing.. 3 onggok kecil daging kambing yang kusimpan karena ingin bikin nasi goreng kambing. Wuuuaaa...wuuuaa... langsung ilfil deh (palagi diledekin suami..hiiiiih!!)<br /><br />Fyi, emang pas bikin kuah tak cemplungin kaldo beef, mungkin itu yang bikin ga bau. Tapi overall, rasa kambing emang ga ada, apalagi pas panas-panas gitu. Secara suami suka makan bakso dengan panas sedang, sehingga taste kambing terdeteksi 70%.<br /><br />Pada saat yang sama, suami bawa makanan kambing juga dari kantor, dan rasanya emang bener-bener "ngambing". Heran juga nih daging yang kumasak kok ga begitu bau, apa kelamaan di freezer yah??<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-55504806234499494282008-09-14T00:57:00.000-07:002008-09-16T00:46:23.297-07:00Mencari Sahabat Lama, PR dari Mbak Amee<div style="text-align: justify; font-family: lucida grande;"><span style="font-size:100%;">Waah.. hari ini sebenernya ga fit aku, karena masih masuk angin. Untung aja bos ga ada, jadi iseeeng banget kerjaannya. Pas nongkrongin YM ternyata ada notice kalo <a href="http://ameeratuljannah.multiply.com/journal/item/174">Mbak Amee</a> posting blog di Multiplynya.. ya berkunjunglah akyu.. eh ternyata kaget.. namaku disebut-sebut.. (hihihi.. semoga yang namanya Shanti di Doha hanya aku.. kalo enggak ya cuek aja lah.. super pede...:).<br /><br />Dan karena MP-ku in-active (hanya untuk pesen-pesen barang dan komen-komen ajah), makanya tak posting di blog. Dan biar ga terlalu keluar jalur, hanya akan kuforward ke temen-temen MP:)<br /><br />I feel so honoured.. makasih ya mbak.. semoga kapan-kapan bisa mengunjungi eMbak di sana untuk mempererat silaturahmi, amin.<br /><br />Okey, inilah PRnya..<br />1. Tulisan harus berjudul Mencari Sahabat Lama<br />2. Tuliskan 7 sahabat yang sedang kita cari.<br />3. Sertakan identitas sahabat yang sedang dicari itu (Seperti asal Daerah, Sekolah, dll)<br />4. Tuliskan 7 MP-ers yang harus membuat postingan seperti ini.<br />5. Selain itu, untuk 7 MP-ers pengintip pertama juga berkewajiban untuk membuat<br />postingan serupa.<br />6. Tuliskan aturan ini di awal tulisan.<br /><span style="color: rgb(255, 255, 153);"><span style="color:#000000;">7. Harus dikerjakan dalam waktu maksimal 7x24 jam sejak dibaca postingan ini!</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 153);"><span style="color:#000000;"> <p>Dan inilah sahabat-sahabat yang aku cari:</p></span></span></span><ol><li>Uswatun Hasanah</li><li>Rudy Salam</li><li>Luisa Diana Handoyo</li><li>Mbak Susy (temen SD)</li><li>Mbak Yuli (temen SD)</li><li>Urik (temen SD)</li><li>May (temen SD)</li></ol>Wah dasar lemot, dah lupa nama panjang temen-temen.. hehehehe.. maaf ya..<span style="font-size:100%;"><br /></span></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-35438394697638808492008-09-10T03:10:00.000-07:002008-09-11T01:00:10.483-07:00Tahankan Imanmu...Puasa puasa begini enaknya apa ya? ya lihat-lihat makanan.. hehehehe.. Yah, mumpung puasa, sekarang aku posting review makanan ajah..<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Moevenpick Tower & Suites</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPNgoEJuI/AAAAAAAAAOc/KjBhoRsE2Jw/s1600-h/1_756385787l.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPNgoEJuI/AAAAAAAAAOc/KjBhoRsE2Jw/s200/1_756385787l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669597076170466" border="0" /></a>Kantorku paling sering ngadain makan-makan di sini. Terutama di Wok Mee restaurantnya. Untuk makanannya si so-so lah. Dulu pernah makan bakmi goreng dan chicken sukiyaki di situ prasaan enaaak gitu. Giliran bulan lalu ada acara di situ kok rasanya biasa aja. Tapi emang cantik kok dilihat, dan tentunya kalo lapar ya enak aja sih.. hihihii..<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjOrAacftI/AAAAAAAAAN8/DNi5pUKN8nY/s1600-h/1_683977358l.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjOrAacftI/AAAAAAAAAN8/DNi5pUKN8nY/s320/1_683977358l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669004313558738" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Four Seasons Hotel</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPXcQx3qI/AAAAAAAAAOk/ywXt7r3sFk4/s1600-h/1_441774941l.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPXcQx3qI/AAAAAAAAAOk/ywXt7r3sFk4/s200/1_441774941l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669767703453346" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPcSc97DI/AAAAAAAAAOs/0AqLMxh_Ae0/s1600-h/1_853415931l.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPcSc97DI/AAAAAAAAAOs/0AqLMxh_Ae0/s200/1_853415931l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669850969566258" border="0" /></a>Aku paling demen croissantnya, dan semua roti-rotinya.. hmmm.. yummy. Untuk makanannya si begitu deeeh... yang jelas kalo di sini ya beli suasana gitu. Yang bikin makan di sini seneng karena banyak pegawai Indonesianya. Tahun lalu si sekitar 80an ya..<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPAQkuktI/AAAAAAAAAOU/q2-89nElUU0/s1600-h/1_904746960l.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMjPAQkuktI/AAAAAAAAAOU/q2-89nElUU0/s320/1_904746960l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669369428906706" border="0" /></a>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2950497119226821059.post-50356467637286741302008-09-09T12:25:00.000-07:002008-09-09T12:35:30.751-07:00Latifah, 7 months 9 days<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMbN5txqUUI/AAAAAAAAANc/UgEr3tMMWQ4/s1600-h/IMAG0484.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Enl1I3AHOsw/SMbN5txqUUI/AAAAAAAAANc/UgEr3tMMWQ4/s400/IMAG0484.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244105207543648578" border="0" /></a>"Bundaa... Latifah sudah bener-bener bisa berdiri di crib..."<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">I love you my baby.. I will keep an eye on you more and more.. Ya Allah, berilah hambamu kesabaran dan kekuatan agar bisa mendidik dan menjaga Latifah, menjadi anak yang sholikhah, beriman dan bertakwa kepada-Mu, dan berbakti dan membahagiakan ayah bundanya.. Amin..<br /></div>Shanti Fahlevihttp://www.blogger.com/profile/08045433709831382075noreply@blogger.com8